Calon Gubernur Jawa Barat dari PDIP Tubagus Hasanuddin (Kang Hasan) menyesalkan tindak penganiayaan terhadap pemilik Pondok Pesantren Hidayah, KH Umar Basyri di Kampung Santiong, Desa Cicalengka Kulon, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Sabtu (27/1/2018).
“Pagi, selepas bersilaturrahmi dengan K.H Rochmaddin Afif di Kampung Sawah, Kota Bekasi, ponsel saya dikirimi sebuah foto Kyai Umar Basyri yang di aniaya. Saya terhenyak dan kaget, terenyuh. Sambil melanjutkan perjalanan saya mencari informasi untuk memastikan kebenaran foto tersebut. Dan saya mendapatkan informasi dari berbagai sumber, peristiwa penganiayaan tersebut betul adanya, meski belum dijelaskan latar belakang dan motifnya, pun dengan pelakunya,” kata Kang Hasan melalui keterangan tertulisnya.
Atas peristiwa tersebut, Kang Hasan, pasangan calon Hasanuddin-Anton Amanah (Hasanah) meminta pihak aparat harus secepat mungkin mencari pelakunya. Terlebih menurut dia, tindakan cepat harus dilakukan agar tidak dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok tidak bertanggungjawab. Apalagi saat ini sedang berlangsung kontestasi Pilkada di 16 kabupaten/kota dan Pilgub Jabar.
“Penganiayaan ini tentu saja mengoyak rasa kedamaian dan ketentraman kita sebagai warga Jawa Barat dan tidak menunjukan jiwa dan budaya Sunda yang menjunjung tinggi duduluran. Sebagai negara hukum, aparatur negara (aparat hukum) harus segera menangkap dan memastikan pelakunya diadili serta mencari motifnya,” kata dia, Sabtu (27/1/2018).
Hasan berharap informasi penganiayaan ulama ini tidak sampai dimanfaatkan pihak tertentu untuk menebar fitnah dan memecah belah ukhuwah umat untuk kepentingan politis yang sesaat. Jawa Barat, kata dia, adalah lembur urang yang harus dijaga dari intrik kaum pragmatis.
“Kepada masyarakat Jawa Barat, Tokoh Masyarakat, LSM, Ormas dan seluruh komponen agar kiranya kita tidak terpancing. Kita serahkan seluruhnya kepada aparat hukum, pihak kepolisian untuk bekerja menyelidiki sambil terus kita pantau perkembangannya. Hayu Urang Jaga Lembur,” tegas dia. FOKUSJABAR.CO.ID