Presiden RI Soekarno mengembuskan nafas terakhirnya di ruang perawatan RSPAD Gatot Subroto, Minggu, 21 Juni 1970, pukul 07.07 WIB. Dia mengidap komplikasi ginjal, gagal jantung, sesak nafas, dan reumatik.
Setelah mendapat izin, Bung Karno akhirnya pindah ke Wisma Yaso (sekarang Museum Satria Mandala) dengan status tahanan. Pengamanan terhadap Sang Proklamator diperketat. Saat kondisinya semakin memburuk dan menurun, pada Sabtu, 20 Juni 1970, pukul 20.30 WIB, keesokan harinya dia mengalami koma.
Dokter yang merawat Sukarno lalu meminta putra putri Sang Proklamator untuk berkumpul. Guntur, Megawati, Sukmawati, Guruh, dan Rachmawati pun hadir di rumah sakit saat itu, Minggu, 21 Juni 1970, pukul 06.30 WIB.
Pukul tujuh lewat, perawat yang bertugas mulai mencabut selang makanan dan alat bantu pernapasan dari tubuh Sukarno. Anak-anak Sukarno kemudian mengucap takbir. Melihat kondisi sang ayah, Megawati membisikkan kalimat syahadat ke telinga ayahnya. sebelum kalimat itu selesai, Sukarno mengucap nama sang pencipta.
“Allah…,” bisik Sukarno pelan seiring embusan nafas terakhirnya. (sumber:net)