Jelang pemilihan umum kepala daerah pemberitaan negatif serta kampanye hitam melalui media sosial diprediksi semakin marak.
Terkait hal tersebut, DPD PDI Perjuangan Jabar menyiapkan ratusan tim cyber army yang akan diterjunkan untuk menghalau serangan udara.
“Kami menyiapkan tim cyber army sejak 6 bulan lalu yang terdiri dari pemilih-pemilih muda. DPD kemudian melakukan pelatihan media sosial kepada pengurus DPC PDIP se-Jabar untuk mempersiapkan diri menangkal serangan udara,” kata Sekretaris DPD PDIP Jabar Abdy Yuhana di kantornya, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Sabtu (6/1).
Menurut Abdy, pelatihan tersebut sudah dilakukan tiga kali. Setiap DPD mengirimkan 5-10 orang untuk diberikan materi oleh seorang ahli profesional terkait media sosial.
“Jelang pilkada ini banyak informasi yang dibelokkan dibuat semacam penggiringan opini serta pemberitaan negatif. Tim cyber army ini akan melakukan tugasnya untuk meluruskan dan juga pencitraan partai yang positif,” ujarnya.
Selain untuk membendung kampanye hitam, dijelaskan Abdy, pengurus DPC yang didominasi kalangan muda itu sekaligus diberikan pelatihan kampanye di media sosial. Terhadap calon-calon yang diusung PDIP.
Menurut Abdy, beberapa kampanye hitam berupa berita fitnah sempat terjadi di Garut dan Banjaran.
“Ada status isinya mengarah tindak pidana. Misalanya di Garut kami melaporkan ke polisi atas perilaku penyelenggara pemilu karena isinya fitnah. Demikian juga kasus serupa di Banjaran sudah diamankan polisi. Fitnah menganggu dan berbahaya dalam proses demokrasi di Indonesia,” tandasnya. rmoljabar.com