Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 2 Hasanuddin atau yang lebih dikenal Kang Hasan, kembali menyapa masyarakat petani di Kabupaten Purwakarta. Di tengah kebun Manggis, Kang Hasan bertemu dengan para petani Manggis dari 3 Kecamatan di Purwakarta, yakni Kiarapedes, Wanayasa dan Bojong.
Cece menambahkan, Buah Manggis bisa diolah menjadi panganan lain seperti manisan. Namun, ketiadaan modal, membuat para petani hanya bisa pasrah dengan harga jual manggis yang rendah. Pria separuh baya itu berharap, dengan kehadiran Kang Hasan ditengah masyarakat petani Manggis, mampu memberikan solusi atas permasalahan tersebut.
“Dari harga Manggis 5 ribu per kilo, kalau ekspor ditutup, bisa jadi 2 ribu, akhirnya petani merugi. Kami berharap melalui Kang Hasan itu tidak terjadi lagi,” pungkasnya.
Menanggapi hal tersebut, Kang Hasan meyakinkan para petani Manggis, untuk menjaga kestabilan ekspor dan mempermudah aksesnya, dengan menjadikan pemerintah sebagai investor. Purnawirawan Jendral bintang dua itu, juga akan mengoptimalkan peran koperasi, untuk membantu permodalan bagi para petani untuk mengembangkan usaha pengolahan Manggis. Sehingga, lanjut Kang Hasan, para petani mempunyai pegangan, selain mengandalkan ekspor Manggis.
“Harus ada koperasi, dan investor dari dalam negeri yakni pemerintah kemudian di ekspor,
Selalu ada jalan untuk bisa mengangkat harkat drajat dan kesejahteraan petani,” tegas Kang Hasan.
Selain itu, Kang Hasan juga menyiapkan Program khusus untuk para petani yakni Jabar Seubeuh. Mantan Komisi Satu DPR RI itu menjelaskan, Jabar Seubeuh akan menyediakan program modal untuk petani tanpa agunan, melalui Bumdes atau Kelompok Tani. Selain itu, para petani akan diberikan pelatihan usaha kelompok tani, yang bisa memproduksi produk turunan dari hasil tani.
“Jadi melalui pelatihan tersebut, Petani tidak khawatir Manggis nya mau diapakan, kita olah lagi menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis,” pungkasnya.