PDI Perjuangan menggelar perayaan khusus memperingati hari lahir (Harlah) ke-96 Nahdlatul Ulama (NU), Sabtu (12/2/2022). Perayaan akan digelar secara secara hybrid.
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, seperti ditulis Antara mengatakan, perayaan itu akan digelar dalam sebuah dialog dengan tema “Bersama Merawat Indonesia” di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta.
Hasto mengatakan PDI Perjuangan dan NU memiliki sejarah panjang. Bahkan banyak kader NU yang saat ini menjadi kepala daerah lewat PDI-P.
Hasto menegaskan bahwa PDI Perjuangan terus membangun semangat gotong royong dengan seluruh komponen bangsa. Menurutnya, berdasarkan catatan sejarah, NU menjadi ormas keagamaan yang sejak kelahirannya telah memiliki visi kebangsaan bagi kemerdekaan Indonesia.
“Dari lambang NU saja sudah mencerminkan semangat kepemimpinan Islam Nusantara, Islam sebagai rahmatan lil alamin bagi dunia. Kepeloporan NU inilah yang sangat diapresiasi PDI Perjuangan,” jelasnya.
PDI Perjuangan sebagai penerus ideologi nasionalis yang digagas Soekarno terus merawat dan melanjutkan kedekatan antara Presiden pertama RI itu dan para pendiri NU seperti KH Hasyim Asyari, dan KH Wahab Hasbullah.
Hasto mengatakan, dalam acara yang digelar pukul 14.00 WIB itu, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri akan memberikan sambutan.
“Ibu Megawati akan memberikan sambutan bersama Ketua Umum PBNU Bapak KH Yahya Cholil Staquf yang akrab disapa Gus Yahya,” kata Hasto.
Selain dua narasumber utama tersebut, Hasto menyebutkan dirinya akan berbicara dengan sejumlah tokoh, yakni Ahmad Basarah (Wakil Ketua MPR RI), Eri Cahyadi (Walikota Surabaya), Hamka Haq (Ketua DPP PDI Perjuangan) Mochamad Nur Arifin (Bupati Trenggalek) dan Zuhairi Misrawi (Dubes RI untuk Tunisia).
“Ulama kondang Gus Miftah Gus akan memandu dialog,” tutup Hasto.
Sumber: pdiperjuangan.id