Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyampaikan pandangannya terkait pelaksanaan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang dalam tahap rekapitulasi sebelum diumumkan KPU pada 22 Mei mendatang.
Lima poin tentang Pileg dan Pilpres disampaikan Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto yang didampingi Kepala Badan Saksi Nasional, Arif Wibowo dan Ketua DPP PDIP Bambang DH serta Sukur Nababan di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu 8 Mei 2019.
Pertama kata Hasto, pihaknya meminta dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan pemilu dengan upaya meningkatkan pemilu yang jujur dan adil serta mengapresiasi terhadap partisipasi pemilih yang disebutnya cukup tinggi dalam menentukan pemimpin nasional.
Menurut Hasto, target pemilu yang demokratis telah tercapai meski terjadi sejumlah kekurangan dalam proses pelaksanaannya. Namun peningkatan tersebut dinilai meningkat dibanding Pemilu 2014 lalu.
“Partisipasi pemilu presiden yang mencapai di atas 80 persen dan partisipasi pemilu legislatif 78 persen menunjukkan kuatnya antusiasme itu,” ujar Hasto dalam jumpa persnya
Kedua, kata Hasto, kekurangan yang terjadi dalam Pemilu 2019 yang ditemukan internalnya bukan hal yang baru seperti ada pemilih yang tidak terdaftar, kertas suara kurang, kesalahan input data. Namun dalam hal ini, pihaknya juga mencermati bahwa KPU dan Bawaslu jauh lebih responsif dan profesional dalam melakukan koreksi terhadap ketidaksempurnaan dan menunjukkan peningkatan kualitas yang lebih baik terhadap berbagai updating daftar pemilih tetap yang menunjukkan bagaimana negara hadir demi hak konstitusional warga negara untuk memilih. Selain itu, KPU dan Bawaslu dianggap bersikap sangat responsif.
“Yang ketiga, kami menyampaikan rasa terima kasih kepada KPU dan Bawaslu, serta seluruh aparatur negara dan masyarakat luas atas terselenggaranya pemilu tahun 2019 atas asas langsung umum bebas rahasia jujur dan adil tersebut. Patut kita catat bersama bahwa pemilu di indonesia adalah pemilu serentak pertama antara pemilu legislatif dan pemilu presiden yang tetcatat sebagai pemilu yang paling kompleks di dunia,” papar dia.
Kemudian, lanjut Hasto, pihaknya juga menyampaikan rasa duka cita yang mendalam terhadap para pejuang pemilu yaitu para petugas pemilu yang gugur dalam menjalankan tugasnya. Dalam hal ini, DPP PDIP telah memerintahkan jajaran tiga pilar partai yaitu, struktural partai, eksekutif dan legislatif partai itu memberikan perhatian yang sebaiknya karena ini menjadi bagian tugas evaluasi bersama.
Kelima, kata Hasto, pihaknya juga menyerukan kepada seluruh kontestan pemilu agar berhati hati dalam menyampaikan tuduhan curang kepada siapapun khususnya terhadap penyelenggara pemilu dan pengawas pemilu. Menurutnya, tuduhan seperti itu sangat bertentangan dengan proses yang sudah disepakati untuk melemparkan ke ranah hukum mengingat Indonesia adalah negara dengan supremasi hukum itu sendiri.
“Kalau kita lihat dari seluruh penyelenggara pemilu legislatif dan presiden khususnya legislatif, kontestasi antar parpol berjalan sangat tetap dan luar biasa, PDIP sendiri survei terakhir 26 persen dan berdasarkan quick count 20,51 persen itu menunjukkan bagian dari pada supremasi,” katanya. Hasanah.id