Ketua DPP PDI Perjuangan Sri Rahayu menilai sosok Ibu Fatmawati masih sangat relevan untuk menjadi inspirasi perempuan-perempuan Indonesia saat ini meski berada pada era yang berbeda.
Menurutnya ibu Fatmawati sebagai sosok First Lady dari seorang presiden yang tetap mampu berjuang, menelurkan ide-ide dan gagasan dan kemudian dia juga masih tetap mampu mendidik putra-putrinya, melaksanakan tugasnya sebagai sosok perempuan masih dilakukan.
Tidak hanya itu dia kemudian juga tidak lupa sebagai ibu yang didalam keluarga juga berperan penting dalam memberikan asupan gizi terhadap putra-putrinya.
Hal itu disampaikan Sri Rahayu dalam Talkshow bertema “100 Tahun Fatmawati, Ibu Negara Pejuang “Sang Penjahit Merah Putih,” yang dilaksanakan oleh DPP PDI Perjuangan, Minggu (5/2).
“Kita juga bisa melihat bahwa putra-putri Ibu Fatmawati ini sosok yang cerdas, sosok – sosok yang memang patut kita contoh terutama ibu ketua umum kita Megawati Soekarno Putri, yang dulu ketika lahir juga 2 tahun setelah merdeka perjuangannya juga tidak mudah. Ibu Fatmawati juga sebagai istri seorang presiden, kemudian juga bagaimana melihat serta memberikan, baik itu Pendidikan, asupan gizi, kesehatan, dan seterusnya untuk putra-putrinya,” jelas politisi perempuan asal Jawa Timur ini.
Sri Rahayu yang juga anggota DPR RI komisi V itu mengatakan jika kepedulian serta perhatian sosok Ibu Fatmawati terhadap dunia kesehatan dibuktikan dengan kemudian membangun Rumah Sakit Fatmawati.
Menurutnya banyak hal-hal yang memang harus ditiru pada sosok Ibu Fatmawati oleh perempuan-perempuan diera apapun serta tantangan seberat apapun dimana sekarang ini perempuan harus tetap menjalankan tugasnya.
“Dan sampai kapan pun menurut saya masih relevan dengan apa yang harus kita perjuangkan, karena perempuan sekarang ini juga masih terkendala kultur ya. Meskipun itu juga perlu kita perangi, istilahnya dan yang selalu dipesankan kepada kita oleh ibu Ketua umum kita Megawati Soekarno Putri bahwa perempuan jangan cengeng, perempuan juga harus bisa membangkitkan dari dalam dirinya baik itu keberanian, kualitas dalam rangka untuk menghadapi situasi dan kondisi yang ada saat ini. Baik itu dijaman teknologi dan juga perempuan harus melek teknologi,” jelasnya.
