Festival Kopi Tanah Air yang diselenggarakan DPP PDI Perjuangan memasuki tahap penutupan setelah digelar selama tiga hari sejak Jumat (27/5) hingga Minggu (29/5).
Panitia pelaksana pun mengumumkan siapa saja pemenang barista dalam lomba kegiatan itu.
Ketua Panitia Festival Kopi Tanah Air Ono Surono mengatakan lomba barista kopi selama tiga hari diikuti 535 peserta. Festival Kopi Tanah Air mengompetisikan tiga kategori, yakni Latte Art, Manual Brew, dan Aeropress.
“Peserta paling terbanyak dalam liga kopi-kopi sebelumnya,” kata Ono di atas panggung di lokasi di Parkir Timur Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Pemenang kategori Latte Art ialah pertama Yoyok dari Jakarta, juara kedua Ahmad Amir dari Depok, dan juara ketiga Yudi dari DPD PDI Perjuangan Jawa Barat.
Sementara kategori Manual Brew, juara pertama Nur Rachmat (DPD PDI Perjuangan Jateng), kedua M Rifqy (Jakarta), dan ketiga Ahmad Jali Habibi (Kopi Telegram Tangerang).
Sedangkan kategori Aeropress, pihak panitia masih melangsungkan kompetisi sehingga pengumumannya akan disiarkan melalui media sosial.
Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat pun memberikan hadiah kepada juara pertama kategori Latte Art kepada Yoyok, yakni uang senilai Rp 5 juta.
Lalu, hadiah kedua diserahkan Bendahara Panitia Sudin sebesar Rp 3 juta kepada Ahmad Amir. Sementara hadiah ketiga diserahkan Ono sebesar Rp 1 juta kepada Yudi.
Lalu, untuk kategori Manual Brew diserahkan oleh jajaran DPP PDI Perjuangan, yakni juara satu Rp 4 juta, juara dua Rp 2 juta, dan juara tiga Rp 1 juta.
Sementara untuk lomba kategori Aeropress, kata Ono, prosesnya masih berlanjut.
“Kami akan umumkan pemenang nanti melalui media sosial,” kata anggota DPR RI itu.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sebelumnya menyebut ketum parpolnya Megawati Soekarnoputri, berpesan kepada anak muda, agar bisa terus mengembangkan kreativitas melalui kopi demi menciptakan kemandirian Indonesia.
“Ibu Megawati Soekarnoputri yang mengikuti secara daring juga mengharapkan agar dari kopi ini para anak-anak muda terus mengembangkan seluruh kreativitas menjadikan kesuburan tanah air berdaya guna di dalam membangun Indonesia yang berdiri di atas kaki sendiri,” ungkap Hasto.
Hasto pun kemudian menjelaskan, Festival Kopi Tanah Air menjadi wujud parpolnya berkomitmen menggelorakan nasionalisme Indonesia. Juga menjadi wujud dukungan parpolnya mendukung gerakan kaum muda.
“Dalam menjadikan kopi tanah air sebagai bagian dari identitas kaum muda untuk membawa nama Indonesia di dunia internasional melalui kopi telah dicanangkan tadi oleh Embak Puan Maharani,” ungkap Hasto.
Sumber: gesuri.id