Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI) menyerahkan penghargaan kepada DPP PDI Perjuangan atas pelaksanaan uji cita rasa dan sulang kopi massal dengan jumlah peserta terbanyak.
Acara penyerahan Rekor MURI diwakili Direktur Operasional Yusuf Ngadri melalui telekonferensi kepada DPP PDI Perjuangan, Minggu (29/5) sore.
“Hari ini, Minggu 29 Mei 2022, di Lapangan Parkir Timur Senayan, Jakarta, tim rekor MURI telah menyaksikan pencatatan rekor,” kata Yusuf yang disaksikan jajaran DPP PDI Perjuangan yang tengah melaksanakan Festival Kopi Tanah Air di GBK.
Acara uji rasa dan sulang kopi secara hybrid ini diikuti oleh 4 ribu peserta.
Rinciannya ialah 2 ribu orang secara offline dan 2 ribu peserta melalui online.
Acara Festival Kopi Tanah Air ini diselenggarakan selama tiga hari, sejak Jumat (29/5) hingga Minggu hari ini.
Kegiatan Uji rasa dan silang kopi massal dilaksanakan pada Jumat.
Hadir Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Ada juga jajaran DPP PDI Perjuangan lainnya, seperti Sukur Nababan, Mindo Sianipar, Djarot Saiful Hidayat, dan Wiryanti Sukamdani. Sejumlah anggota DPR dari PDI Perjuangan juga hadir seperti Deddy Yevri Sitorus dan Vita Ervina.
Adapun Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki serta Wamen Pertanian Harvico Hasnul Qolbi ikut menikmati kopi di Festival Kopi Tanah Air itu.
Sementara itu, Hasto di lokasi festival mengatakan pelaksanaan acara di hari ketiga ini menarik antusias masyarakat, khususnya kaum muda.
“Luar biasa dan itu juga terlihat jagat sosial media. Dan yang lebih mengembirakan hari ini, dari MURI telah memberikan konfirmasi bahwa kegiatan yang berkaitan HUT Partai, yaitu Senam Indonesia Cinta Tanah Air dan Festival Kopi melalui sulang kopi secara serentak mendapatkan rekor MURI,” kata Hasto.
Politikus asal Yogyakarta itu menambahkan piagam rekor MURI akan diserahkan langsung dalam Rapat Kerja Nasional PDI Perjuangan yang kedua pada 21-23 Juni mendatang.
Terlepas dari itu, Hasto mengharapkan kegiatan ini semakin menggeliatkan spirit anak muda untuk berkreasi di dunia perkopian.
“Kami mendorong ekonomi berdikari, maka aspirasi tersebut akan kami jalankan karena yang terpenting ini adalah kebangkitan kopi bagi kaum muda sebagai simbol kebangkitan nasionalisme Indonesia,” tegas Hasto.
Ketua Panitia Festival Kopi Tanah Air Ono Surono mengatakan acara ini diikuti sekitar 15 ribu orang secara langsung di GBK yang diselenggarakan selama tiga hari berturut-turut.
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat itu juga menyampaikan pihaknya menggelar lomba barista kopi dengan jumlah pendaftar mencapai 535 peserta. Festival Kopi Tanah Air mengompetisikan tiga kategori, yakni Latte Art, Manual Brew, dan Aeropress.
“Ini peserta paling terbanyak dari liga-liga kopi yang ada sebelumnya,” kata Ono.
Ono juga menyampaikan dalam festival ini pihaknya mencatat ada penjualan satu kilogram green beans senilai Rp 1 juta.
Lalu, pada acara ini, pihaknya juga mencatatkan transaksi perputaran uang untuk stan dan UMKM yang terlibat dalam festival.
“Sampai jam 15.00, jumlah transaksi kopi dari semua booth sampai Rp 800 juta,” kata Ono.
Sumber: gesuri.id