Di antara empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat, duet Hasanuddin-Anton Amanah (Hasanah) menjadi yang kurang aktif di media sosial. Ada dua alasan yang menyebabkan pasangan nomor urut dua itu tak aktif di jagat maya.
Pertama, Hasanuddin mengaku, baru di menit-menit terakhir dia dan Anton Charliyan dideklarasikan. “Besok didaftarkan ke KPU, baru hari ini (Hasanuddin-Anton) diumumkan,” kata dia saat wawancara d’Candidate yang tayang, Kamis (7/6/2018).
Sementara ketiga pasangan lainnya sudah jauh-jauh hari mendeklarasikan diri. Bahkan di antara mereka yang sudah tiga atau empat tahun sebelumnya menyiapkan diri dan aktif di media sosial.
Menurut pria yang akrab disapa Kang Hasan tersebut, menggunakan media sosial bukan satu-satunya cara untuk mendekati pemilih milenial di Jawa Barat. Ini lantaran di Tanah Pasundan itu tidak semua generasi milenial melek internet.
“Pemilih di daerah apakah itu kaum milenial sekalipun itu sangat sedikit mengunakan media sosial. Masih ada daerah-daerah itu masih ada kesulitan masalah alat komunikasi. Kalau pun ada alat itu sinyalnya blank,” kata politikus PDI Perjuangan itu.
Kang Hasan mengaku memprioritaskan jalur ‘darat’ untuk kampanye yakni tatap muka dengan rakyat. Menurut dia 60 persen penduduk Jawa Barat itu bekerja sebagai petani, buruh dan nelayan. “Jadi saya terjun ke petani bertemu nelayan, buruh dan lain sebagainya,” kata dia.
Namun dia tetap akan merangkul generasi milenial. Dia membagi generasi milenial ke dalam 3 segmen, yakni: di perkotaan, di pedesaan dan daerah urban. Kebutuhan mereka tentu berbeda-beda.
“Apakah mereka sedang mencari pekerjaan, mencari ruang untuk ekpresi, atau mereka yang putus sekolah atau butuh sekolah. Semua kita rangkul, tentu dengan solusi yang berbeda-beda,” papar Kang Hasan.