Puluhan lelaki muda dengan kulit dan paras khas nelayan, siang itu, Sabtu (12/12) tampak berkumpul memenuhi Aula Rumah Sakit Tanpa Kelas (RSTK) Mega Gotong Royong. Dari wajah-wajah mereka tergambar, semangat untuk ikut berjuang membumikan PDI Perjuangan. Setidaknya, di lingkungan tempat mereka tinggal.
Rumah Sakit yang didirikan DPP PDI Perjuangan yang terletak di tepi pantai Desa Gebang Mekar Kec. Gebang Kab. Cirebon tersebut, siang itu tampak berubah.
Hampir semua orang yang hilir mudik, berseragam merah lengkap dengan atribut partai. Sementara dari dalam ruang Aula, terdengar alunan lembut musik Tarling khas Pesisiran, seolah menyambut kedatangan para pejuang partai di tingkat Desa yang hendak mengadakan Musyawarah Anak Ranting (Musanran) disusul Musyawarah Ranting (Musran). Di bagian lain, ratusan warga yang mayoritas keluarga nelayan, tampak berkumpul di halaman RSTK.
Selain ingin menyaksikan prosesi Musanran dan Musran, PAC Gebang selaku penyelenggara kegiatan juga menyuguhkan Kesenian Tradisional Sintren pada Pembukaan kegiatan. “Inilah yang disebut kerja ideologi. Para pengurus dan calon pengurus Partai di tingkat Desa dan RW, berkumpul dan menyatu bersama warga. Semua hadir dengan spirit yang sama, ingin berkontribusi berjuang untuk partai.
Dan yang perlu dicatat; dari Desa lah sebenarnya kerja-kerja ideologi harus dimulai” ungkap Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kab. Cirebon, Edi Mustofa didampingi Ketua PAC Gebang, Tonari. Layak Jadi Percontohan Tingkat Nasional Dari pantauan kami, penyelenggaraan Musanran dan Musran di Desa Gebang Mekar benar-benar ditata secara apik.
Bahkan boleh dibilang, Musanran dan Musran tersebut amat layak jika diproyeksikan sebagai model Percontohan Penyelenggaraan Musanran dan Musran berskala nasional.
Tengok saja detil demi detil rangkaian kegiatannya, dari mulai penataan tempat sidang hingga jalannya pelantikan dan penyampaian sumpah janji jabatan pengurus Anak Ranting dan Ranting yang baru terbentuk; nyaris menyamai penyelenggaraan Rakercab di tingkat DPC. Bahkan, dalam sambutannya, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon H. Mustofa, SH memberikan apresiasi khusus. “Musanran atau Musran seperti ini harus dicontoh.
Semuanya tertata secara profesional, sepertinya Musanran dan Musran di sini selevel Rakercab,” papar Mustofa disambut aplaus peserta Musanran/Musran. Kalau analisasi kami dianggap berlebihan, ya silakan. Tetapi dari fakta yang ada, Musanran dan Musran di Desa Gebang Mekar dapat dijadikan model percontohan tingkat nasional.
Berikut beberapa catatan yang kami susun, : -Tempat Sidang Yang Representatif; Aula RSTK Mega Gotong Royong disulap menjadi arena Sidang Musanran dan Musran. Di bagian depan meja panjang beralas kain merah ditaa sedemikian rupa dengan background Spanduk Bertuliskan tema kegiatan.
Di samping kanan dan kiri masing-masing disediakan untuk jajaran pengurus PAC (sebelah kanan) dan tamu undangan yang saat itu dihadiri oleh para pengurus Ranting partai lain (PKS, Golkar, PKB dan lainnya).
Sementara di tengah menghadap meja sidang, enam buah meja untuk enam RW (Anak Ranting) berjejer rapih. – Acara diawali dengan penampilan Tari Topeng & Sintren yang merupakan kesenian khas masyarakat Pesisir Cirebon.
Pertunjukan ini, ternyata menyita perhatian warga yang ingin ikut menyaksikan, sehingga mereka pun mengetahui bahwa di tempat tersebut sedang berlangsung kegiatan Musanran dan Musran.
Dengan kalimat lain, ajang ini dapat dijadikan sebagai sarana “pemberitahuan” kepada warga, bahwa PDI Perjuangan siap mendengar dan memperjuangkan aspirasi warga, karena pengurusnya eksis hingga ke tingkat Anak Ranting.
Penyelenggaraan sesuai Mekanisme yang diatur dalam : Peraturan DPP PDI Perjuangan No. 02 Tahun 2015 Tentang Musyawarah Anggota Anak Ranting & Musyawarah Ranting PDI Perjuangan, Para calon pengurus Anak Ranting bermusyawarah untuk membentuk kepengurusan.
Masing-masing pengurus Anak Ranting yang sudah terbentuk, kemudian mengajukan satu nama sebagai Calon Ketua Ranting. Dari enam Anak Ranting, muncul tiga nama calon ketua Ranting. Kemudian ketiganya bermusyawarah untuk menentukan Ketua Ranting.
Musyawarah berlangsung penuh kekeluargaan, hingga salah se\orang dari mereka disepakati menjadi Ketua dan yang lainnya masig-main Sekretaris dan Bendahara, kemudia dilanjutkan dengan membentuk jajaran kepengurusan Ranting. -Proses dilanjutkan dengan penyampaian Janji Jabatan, yang berlangsung hikmat. ** (suyana syafe’i/media centre)
