BOGOR – Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kota Bogor, menggelar Rapat Kerja Cabang (Rakercab) IV dan V di Gedung Serbaguna Galaxy Jalan Raya Tajur Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Minggu (14/7).
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Ono Surono yang hadir bersama Sekretaris Ketut Sustiawan mengatakan, rakercab ini merupakan tindak lanjut hasil Rakernas dan Rakerda serta diikuti seluruh pengurus DPC, PAC dan pengurus ranting PDI Perjuangan Kota Bogor.
“Tentunya rakercab ini, juga akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan kesiapan pemenangan Pilkada baik untuk gubernur Jawa Barat maupun untuk walikota Bogor,” kata Ono.
Dalam kesempatan tersebut, DPP Partai melalui DPD menyerahkan surat tugas kepada dr Raendi Rayendra sebagai bakal calon Wali Kota Bogor dari PDI Perjuangan.
Ono Surono mengatakan ada tiga poin dalam surat tugas yang diserahkan kepada dr Raendi Rayendra.
Pertama, dia harus konsolidasi pemenangan yang melibatkan struktural partai sampai tingkat bawah di anak ranting.
Kedua, menjalin kerjasama dengan partai lain untuk bersama-sama mengusung beliau, sekaligus mencari calon pasangannya atau calon wakil wali kota.
Ketiga, menyusun hal-hal yang terkait dengan strategi pemenangan.
“Jadi, kalau untuk di Kota Bogor ini sudah jelas dr Raendi Rayendra. Beliau ditugaskan sebagai calon walikota dan ditugaskan menemukan calon wakil walikotanya. Ini batas waktunya kita tunggu dua minggu,” ungkapnya.
Ono menerangkan, dipilihnya Rayendra sebagai calon walikota Bogor dari PDI Perjuangan karena memiliki kesamaan visi dan misi.
Ia sendiri melihat Rayendra punya program yang jelas dan berkaitan dengan visi partainya.
“Apalagi dokter Rayendra didukung juga banyak jaringan masyarakat termasuk anak muda,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bogor Dadang Iskandar Danubrata menjelaskan surat tugas yang diberikan partainya memiliki batas waktu. Mereka memberikan waktu 2 Minggu agar Rayendra bisa menyelesaikan tugas tersebut.
“Bila tidak selesai maka bisa dipertimbangkan untuk dijadikan wakil atau mungkin dicabut sebagai penerima rekomendasi,” ujarnya.
Namun dirinya percaya Rayendra bisa menyelesaikan tugas tersebut.
Pihaknya bahkan membebaskan Rayendra untuk memilih sendiri wakilnya yang bisa diajak kerjasama dalam membangun pemerintahan.
“Soal koalisi kami membuka diri terhadap semua pihak. Termasuk PKB atau PKS, semua masih bisa terjadi,” pungkasnya. (*)