ANGGOTA DPRD Karawang Natala Sumedha membangun 6 unit rumah layak huni (rulahu) di Kecamatan Karawang Barat melalui anggaran aspirasi tahun 2021.
Ke 6 unit tersebut tersebar di tiga kelurahan, yakni Kelurahan Tanjung Mekar, Kelurahan Mekar Jati dan Kelurahan Karang Pawitan
Hal tersebut disampaikan Ketua PAC PDI Perjuangan Karawang Barat Amung Setiawan disaat mengontrol pekerjaan rulahu tersebut.
Dikatakannya, rulahu menjadi salah satu prioritas bagi Anggota DPRD karawang dari Fraksi PDI Perjuangan Dapil I, dalam penggunaan anggaran aspirasi tahun ini. Pasalnya rumah merupakan salah satu kebutuhan primer bagi masyarakat.
“Rumah merupakan kebutuhan primer. Tahun ini Anggota DPRD Karawang dari fraksi PDI Perjuangan ini sedang bangun 6 unit Rulahu di tiga kelurahan kecamatan Karawang Barat,” ujar Amung Setiawan
Lebih jauh dikatakan Ketua PAC PDI Perjuangan Karawang Barat saat meninjau kondisi rulahu yang sedang dibangun bahwa sebagai anggota DPRD Karawang, Pak Natala Sumedha bukan saja melaksanakan tugas dan amanah negara, tetapi dia memberikan manfaat kepada warga masyarakat, salah satunya dengan membangun rulahu.
“Pak Natala, akan senantiasa membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan,” tambahnya.
Ditempat terpisah Anggota DPRD Karawang fraksi PDI Perjuangan dari Dapil I Natala Sumedha mengatakan, program rulahu menjadi langkah konkrit bagi masyarakat tidak mampu, karena sampai saat ini masih banyak tempat tinggal warga yang dinilai tidak layak huni.
“Makanya ini harus menjadi fokus pemerintah, agar program ini bisa terus berjalan,” ucap Natala
Ia menambahkan, pembangunan Rulahu ini berdasarkan usulan warga saat dirinya Reses 2020 melalui dana aspirasi tahun 2021, 6 unit Rulahu di tiga kelurahan direalisasikan.
“Alhamdulillah untuk di Kelurahan Tanjung Mekar ada dua rumah dan di Kelurahan Karang Pawitan ada dua rumah, dan di Kelurahan Mekar Jati dua rumah. Semuanya dalam tahap pengerjaan,” tambahnya
Ke depan tambah Natala, dirinya akan tetap menjadikan program rulahu sebagai prioritas dalam penggunaan anggaran aspirasi. Pasalnya, bagi masyarakat rulahu tidak kalah penting dengan pembangunan infrastruktur lainnya. (*)