Pemkab Majalengka mulai mengizinkan sekolah menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) sejak status PPKM daerah ini turun ke Level 2. Bupati Majalengka Karna Sobahi meminta semua orang tua untuk antar-jemput anak.
“Selama siswa mengikuti PTM, orang tua harus mengantarkan anaknya, agar anak ini tidak kemana-mana setelah pulang sekolah,” kata Karna di sela-sela kegiatan monitoring PTM di beberapa sekolah, Kamis (2/9).
Selain itu, Karna meminta para guru di sekolah untuk menjaga jarak dan meminimalisir kontak langsung dengan para siswa. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah siswa berkontak dengan banyak orang.
“Di kelas harus jaga jarak dan guru tidak kontak dengan siswa, guru tetap berada pada posisi di depan ruang kelas untuk memimpin anak-anak belajar,” ujar Politisi PDI Perjuangan itu.
Ia menjelaskan dalam pelaksanaan PTM di Majalengka, Dinas Pendidikan telah membuat petunjuk teknis yang mengatur sekolah dalam melaksanakan PTM. Di aturan itu, kata Karna, sekolah wajib memberlakukan sistem shift dan menjamin protokol kesehatan terjaga dengan baik.
“Mengacu kepada juknis PTM yang sudah dirumuskan oleh Disdik kita menggunakan sistem shift harian bukan jam. Jadi kalau kelas 1 ada 32 siswa, hari Senin kelompok A 16 orang, nanti besoknya kelompok B,” tuturnya.
“Jaminannya tidak ada kontak antara anak satu dengan yang lain, kedua prokes di sekolah lengkap semua harus ada cuci tangan semua anak pakai masker. Kemudian tidak ada istirahat,” kata Karna menambahkan.
Pihaknya tidak segan memberikan sanksi bagi sekolah yang kedapatan tidak mengikuti aturan yang telah dibuat.
“Satgas Kabupaten juga akan mengambil langkah untuk menyetop sekolah yang melanggar aturan yang sudah dibuat,” ujar Karna.
Sumber : https://www.gesuri.id/pemerintahan/bupati-majalengka-minta-orang-tua-antar-anak-ke-sekolah-b2c9rZ22k












