Anggota DPRD Jabar, Weni Dwi Aprianti, S.Ab menyampaikan Marhaban yaa Ramadhan 1445 H. Selamat menunaikan ibadah puasa bagi seluruh umat muslim Indonesia.
“Marhaban Ya Ramadhan. Saya atas nama pribadi dan keluarga mengucapkan selamat melaksanakan ibadah puasa bagi seluruh umat muslim di Indonesia,” Ucap Weni, saat dikonfirmasi, Minggu 10 Maret 2024.
Weni mengatakan, sesuai keputusan menteri Agama Republik Indonesia melalui Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat Islam sidang isbat digelar 10 Maret 2024
Melalui sidang isbat ini, maka pemerintah akan menetapkan pada hari apa 1 Ramadhan 2024. Diketahui, tahun ini, pemerintah mengindikasikan awal Ramadhan 2024 akan berbeda dengan Muhammadiyah, yang sudah menetapkan awal puasa pada Senin (11/3/2024).
“Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi,” sebut Weni.
Weni berharap dengan masuknya bulan suci yang penuh ampunan ini kita menjauhi segala keburukan dan memperbanyak ibadah.
“Dengan datangnya bulan suci penuh ampunan ini, semoga kita bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT,” kata Legislator PDI Perjuangan asal Dapil IV ini.
Ia menuturkan, ibadah puasa mengajarkan umat untuk lebih sabar, tawakal, serta momentum untuk memberikan pelajaran saling peduli sesama umat.
“Ibadah puasa mengajarkan kita untuk bersabar dan bertaqwa, peduli sesama, bergotong royong membantu saudara-saudara kita yang tidak mampu,” katanya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan sebagai umat Nabi Muhammad S.A.W dimuliakan dan diberikan keistimewaan serta keutamaan pada bulan Ramadan dibandingkan dengan bulan Islam lainnya.
Bulan Ramadhan merupakan Syahrul Quran (Bulan Al-Quran) yang banyak mengandung kebaikan yang sangat besar dan manfaat yang begitu banyak jika kita dapat memaksimalkan ramadan dengan kegiatan positif dan berbuat baik kepada saudara kita sesama muslim.
Ia mengajak untuk mengisi kegiatan bulan ramadan dengan membaca Al-Qur’an dan saling berbagi kepada saudara muslim.
Puasa mengajarkan kita bahwa sebenarnya semua manusia sama, sama-sama menahan haus dan lapar dan tidak memandang status sosial antara orang kaya, miskin, pejabat, atau rakyat.
“Ini tandanya bahwa semua manusia sama dan yang membedakan adalah iman dan taqwa setiap individu,” tukasnya.
Sumber : Hasanah.id