Pemerintah melalui (Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana) BP3AKB Provinsi Jawa Barat, KPP (Kaukus Perempuan Parlemen) DPRD Jabar dan Organisasi Perempuan Se-Jawa Barat menggelar Sarasehan Perempuan Lembaga Legislatif dengan Organisasi Perempuan.
Sarasehan yang mengambil tema “Menghadirkan Perempuan Tangguh Dalam Kontestasi Pemilu Tahun 2024” dilaksanakan Di Grand Sunshine Hotel, 24-25 Mei 2022.
Wakil Ketua DPRD Jabar, Dr. Hj. Ineu Purwadewi Sundari, S.Sos., MM., yang turut serta menjadi salah satu pembicara dalam kegiatan tersebut menyampaikan jika sejauh ini tingkat partisipasi kaum perempuan dalam berpolitik sudah semakin baik.
“Hal ini terlihat dari beberapa anggota legislatif yang berada di Provinsi maupun DPRD Kabupaten/Kota sudah banyak yang menduduki kursi di legislatif,” ujar Ineu Purwadewi.
Ketua Kaukus Perempuan Parlemen (KPP) Jabar ini memaparkan, jika target partisipasi perempuan dalam politik secara undang-undang, minimal 30 persen.
‘’Angka ini bukan sekedar angka dalam pencalegan, atau ketika organisasi itu ada (lahir) dengan harapan target 30 persen tersebut bisa tercapai di dalam pemilu,’’ kata politisi PDI Perjuangan ini.
Menurutnya, partisipasi perempuan dalam politik di Jawa Barat sudah mencapai 25 persen, dan tahun ini semula 19 meningkat mencapai 21 persen.
‘’Ini menggembirakan karena sekarang terdapat 26 perempuan di parlemen Provinsi Jawa Barat,’’ ucapnya.
Ineu berharap, semakin banyak, mecapai output dengan mencapai ketentuan 30 persen semoga bisa lebih. Dengan salah satu kerja politik dalam wadah KPP.
Lebih lanjut Ineu mengatakan KKP Jawa Barat memiliki kewajiban politik untuk memperjuangkan bagaimana keberadaan perempuan dan anak bisa diwujudkan dalam kebijakan regulasi, anggaran.
Untuk pengawasan terhadap kaum perempuan dan anak sudah menjadi tugas bersama. Sehingga, keberadaan anggota KPP harus berperan aktif di wilayahnya masing-masing.
Sumber: hasanah.id