Tanggal 7 Agustus diperingati sebagai Hari Hutan Indonesia. Anggota DPRD Jabar, Ijah Hartini mengajak seluruh masyarakat untuk lebih peduli terhadap kelestarian hutan sebagai langkah penting dalam menghadapi perubahan iklim yang semakin nyata.
Ijah menekankan pentingnya peran hutan sebagai paru-paru dunia yang mampu menyerap karbon dioksida dan menjaga keseimbangan ekosistem.
“Hutan bukan hanya sekadar hamparan pohon, tetapi juga benteng pertahanan kita dari dampak perubahan iklim. Menjaga hutan berarti menjaga masa depan kita dan generasi yang akan datang,” ujar legislator PDI Perjuangan tersebut.
Ia menyoroti berbagai ancaman yang dihadapi hutan di Indonesia, seperti deforestasi, illegal logging, dan kebakaran hutan yang semakin memperparah kondisi lingkungan. Menurutnya, perlindungan hutan harus menjadi prioritas bersama, tidak hanya oleh pemerintah tetapi juga oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Setiap tindakan kecil, seperti menanam pohon, mengurangi penggunaan kertas, dan mendukung produk yang ramah lingkungan, adalah kontribusi nyata yang bisa kita lakukan untuk melindungi hutan kita,” tambahnya.
Ijah juga mengajak masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya hutan dalam menjaga keseimbangan iklim. Menurutnya, hutan memiliki peran penting dalam mitigasi perubahan iklim, dengan menyerap karbon dioksida yang merupakan salah satu gas rumah kaca utama yang menyebabkan pemanasan global.
Ijah menyampaikan harapannya agar momentum Hari Hutan Indonesia ini menjadi awal dari gerakan nasional yang lebih besar untuk melindungi dan melestarikan hutan.
“Kita semua punya peran, dan tidak ada tindakan yang terlalu kecil dalam upaya menjaga bumi kita ini,” pungkasnya.
Peringatan Hari Hutan Indonesia berawal dari petisi berjudul Jaga Hutan oleh sejumlah pihak melalui Change.org sejak 2017. Peringatan ini bertujuan agar masyarakat lebih peduli dan menjaga hutan untuk masa depan kehidupan penghuni bumi.
Sumber : Hasanah.id