Gunungan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ciledug Kabupaten Cirebon, semakin membuat masyarakat sekitar resah. Pasalnya, tumpukan sampah yang seakan tak pernah berkurang itu, menimbulkan ketidaknyamanan bagi lingkungan sekitar, seperti bau yang tidak sedap, hingga mencemari air Sungai Cisanggarung yang berada tidak jauh dari TPA tersebut.
Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut Hasanuddin atau akrab disapa Kang Hasan, meninjau langsung TPA yang sudah darurat polusi tersebut, guna memastikan keadaan yang dihadapi oleh masyarakat. Kang Hasan menyampaikan, sudah saatnya TPA Ciledug memiliki lahan baru, agar tidak mengganggu kenyamanan masyarakat, serta tidak menimbulkan berbagai penyakit yang notabene lokasinya dekat dengan fasilitas publik, seperti jalan raya dan pemukiman warga.
“Ini terlalu dekat dengan Jalan umum, paling tidak 4 kilo dari jalan umum. Ini harus kita siapkan TPA yang baru,” ungkap Kang Hasan saat berbincang dengan aktifis peduli lingkungan di daerah tersebut, Senin (7/5/2018).
Kang Hasan menegaskan, keadaan tersebut tidak boleh dibiarkan terus berlanjut. Karena itulah pihaknya akan segera mendorong Pemerintah Provinsi Jabar agar merealisasikan pembangunan TPA Regional
Cimajayukuning yang sudah lama di gagas. “Informasi Valid yang saya dapatkan sudah ada nota kesepahaman antara Pemerintah Kabupaten Cirebon dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, terkait TPA regional. Bahkan sudah ada perdanya. Tapi hingga saat ini belum juga terwujud,” tegas Kang Hasan.
Oleh karenanya, Kang Hasan menegaskan kesiapannya untuk merealisasikan hal tersebut, ketika terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat lima tahun kedepan.
“Kalau dibiarkan seperti ini, yang rugi adalah masyarakat, kalau memang tidak ada tindak lanjut, saya yang akan merealisasikan TPA regional itu,” tegasnya.
Untuk menyelesaikan sampah yang ada di Jawa Barat, lanjut Kang Hasan, pihaknya juga akan nenggulirkan program Turkamling (Infrastuktur, Keamanan, dan Lingkungan). Salah satunya, dengan melakukan pengelolaan sampah secara terpadu, baik limbah industri maupun sampah rumah tangga. Bersama pasangannya Anton Charliyan (Kang Anton), Kang Hasan juga akan melakukan pembinaan kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, serta bagaiaman mengelola sampah dengan baik, agar tidak mencemari lingkungan.
“Masalah lingkungan itu satu hal yang vital, menyangkut keberlangsung hidup masyarakat, apalagi daerah perbatasan seperti Ciledug, ibaratnya, perbatasan sebagai etalase suatu daerah,” pungkasnya
Seperti diketahui, TPA Ciledug berbatasan langsung dengan wilayah Jawa Tengah, dan bersentuhan langsung dengan sungai Cisanggarung. Aktifis Komunitas Peduli Lingkung Asep Auludin mengatakan, kondisi sampah di TPA Ciledug cukup dilematis, dan sudah termasuk kejahatan lingkungan. Dimana, sampah di TPA tersebut, sudah mencemari pinggiran sungai, dan menyebabkan sampah dan penyakit menyebar melalui aliran sungai tersebut.
“Sampahnya secara sudah polusi udara, air baku tercemar, ini bisa disebut kejahatan lingkungkan. karena posisinya, sampah itu langsung mencemari sungai, dan sungai itu menyebar kemana mana,” ungkapnya saat berbincang langsung dengan Kang Hasan.
Asep berharap, pemerintah provinsi segera mengembalikan fungsi alami sungai, yang sudah tercemar oleh tumpukan sampah tersebut, dengan menutup TPA Ciledug, dan memindahkannya ke tempat yang jauh dari aliran sungai maupun pemukiman warga. Sehingga, kualitas air di Sungai Cisanggarung kembali normal dan tidak membahayakan bagi masyarakat.
“Harapannya, segera ditutup, Kondisi hidrologi dan ekologinya dikembalikan lagi, melalui restorasi sungai. Kalau kita bersih-bersih sungai, tapi membuangnya di sungai juga kan kita dilematis,” imbuhnya.
Selain meninjau, pada kesempatan yang sama, Kang Hasan juga sempat berbincang dengan para pemulung, yang menggantungkan hidupnya melalui sampah tersebut. Tanpa ragu, Kang Hasan berada ditengah gunungan sampah dengan bau yang cukup menyengat hingga radius ratusan meter itu.