Calon Gubernur Jawa Barat, Tubagus Hasanuddin menyatakan jabatan, kekuasaan dan kekayaan bukan lagi yang dikejar di sisa umurnya. Baginya hanya pengabdian kepada masyarakat yang paling utama.
“Saya sudah terbiasa mengabdi. Saya pernah jadi ajudan di jaman pak Harto dan pak Habibie, Sekretaris Militer di jaman ibu Mega dan pak Sby. Dan 8 tahun menjadi pimpinan di komisi I DPR RI,” tukas pria yang akrab disapa Kang Hasan ini dihadapan ratusan kader PDI Perjuangan wilayah pantura di Bumi Perkemahan Pancasila Kabupaten Cirebon, Kamis (18/1).
Kang Hasan menambahkan dirinya juga pernah diutus dan ditugaskan Negara pada peristiwa perang di Irak, Kuwait, Kamboja dan mengurusi Abu Sayaf di Philipina.
“Sisa hidup saya hanya untuk pengabdian. Saya sudah purna, saya sudah tak lagi berorientasi pada kekayaan, jabatan dan materi keduniaan,” tegas Kang Hasan.
Selanjutnya, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat ini memaparkan skala prioritas program yang akan direalisasikan jika dirinya dipercaya masyarakat untuk memegang mandat sebagai Gubernur. Program yang utama, kata Kang Hasan, adalah pendidikan, persoalan moral dan akhlak.
“Mari kita berangkat dari situ, membangun akhlak dan moral serta membangun perekonomian ke arah yang lebih baik,” pungkasnya.
Menurut Kang Hasan, masalah pendidikan sebenarnya negara bisa hadir, terutama melalui Gubernur.
“Sekolah gratis, bisa. Kebutuhan pokok rakyat harus dipenuhi oleh negara dan gubernur,” cetusnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kang Hasan pun berpesan agar tetap menjaga kondusivitas selama pilkada berlangsung. Dalam kontestasi baik Pilgub, Pilbup dan Pilwalkot, imbuhnya, pasti akan ada yang menang, juga ada yang kalah.
“Jangan marah kalau kalah, menang-kalah biasa dalam konstestasi,” tandasnya. RMOLJABAR.COM
