Kota Bandung menjadi salah satu tempat yang penting dalam perjuangan Presiden Republik Indonesia I Ir Soekarno.
Soekarno yang sempat mengenyam pendidikan di Hoogeschool de Bandoeng atau saat ini bermana ITB jurusan Teknik Sipil ini banyak meninggalkan jejak sejarah di Kota Bandung termasuk bangunan salah satunya Rumah Kembar di Jalan Gatot Subroto No. 54 – 56 Kota Bandung.
“Alhamdulillah hari ini salah satu karya Bung Karno Rumah Kembar Malabar ini diresmikan menjadi bangunan heritage cagar budaya Kota Bandung ” kata Perwakilan Yayasan Bung Karno, Ono Surono, saat peresmian plakat bangunan cagar budaya Rumah Kembar Malabar, Minggu (26/6).
Menurut Ono, sebelumnya di tahun 2018, Rumah Kembar ini sempat disegel oleh Pemerintah Kota Bandung lantaran pemiliknya tidak mengantongi izin untuk melakukan perombakan.
Saat perombakan rumah, kata Ono, malah menjurus pada perusakan hingga menghilangkan keaslian bangunan yang sarat nilai sejarah.
“Saya bahkan sempat ditegur oleh salah satu ahli waris yang juga cucu Bung Karno, mas Prananda Prabowo terkait pembongkaran Rumah Kembar ini. Untungnya berkat komunikasi intens dari DPRD Kota Bandung dengan Pemkot Bandung masalah tersebut sudah selesai. Bahkan kini Rumah Kembar sudah direnovasi kembali oleh pemiliknya dengan memertahankan keaslian bangunan. Bahkan jauh lebih bagus dan dengan biaya sendiri,” beber anggota Komisi IV DPR RI ini.
Saat ini, kata Ono, pemugaran sudah dilakukan sesuai dengan bentuk aslinya dan sudah selesai 70 persen.
Meskipun, imbuhnya, beberapa ornamen disesuaikan dengan kondisi saat ini karena sudah tidak tersedia lagi di pasaran.
“Misalnya kalau dulu pakai sirap untuk atap sekarang menggunakan genteng. Tapi tidak apa-apa yang penting bangunan tetap terawat dan kita lestarikan dengan baik,” tutur Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar ini.
Ono juga mengajak kader PDI Perjuangan dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga bangunan heritage peninggalan Bung Karno karena memiliki nilai sejarah tinggi.
“Mari kita bersama-sama menjaga bangunan peninggalan Bung Karno baik yang pernah ditinggali atau didesain oleh beliau,” tandasnya. (*)