Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono ajak santri di Pondok Pesantren Al Musri Padalarang untuk berwirausaha dengan mengikuti program bioflok.
Ono menilai program bioflok dapat menjadi sarana pembelajaran pengembangan usaha serta dapat meningkatkan kualitas SDM di lingkungan pesantren melalui penyediaan dan peningkatan gizi berbasis ikan.
“Program bioflok ini ditargetkan akan menyasar pemberdayaan di lingkungan pesantren berupa dukungan usaha budidaya lele sistem bioflok sehingga para santri selain dapat belajar wirausaha juga membiasakan mengonsumsi ikan yang dapat meningkatkan kecerdasan otak. Selain itu manfaat ekonomisnya, ikan hasil budidaya bisa dijual ke pasar. Bila Pak Kyai berminat mengikuti program bioflok, silakan diajukan tapi untuk 2023. Insyaallah satu program itu 12 paket bioflok beserta kolamnya (rumahnya), pakan dan bibitnya. Dan nantinya itu terus berputar,” kata pria yang karib disapa Mang Ono ini saat menyambangi Ponpes Al Musri Padalarang Jl. Raya Ciburuy-Padalarang No.244, Ciburuy, Kec. Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (9/4).
Kedatangan Mang Ono yang didampingi Bupati Kabupaten Bandung Barat Hengky Kurniawan ini disambut langsung oleh pimpinan Ponpes Al Musri Kyai Muhammad Badrudin.
Selain itu, hadir juga jajaran anggota Fraksi PDI Perjuangan Ineu Purwadewi Sundari yang juga Wakil Ketua DPRD Jabar, Bedi Budiman (Ketua Komisi I DPRD Jabar), Elin Suharliah, Nia Purnakania, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jabar Ketut Sustiawan dan Wakil Ketua DPD Tom Maskun serta Ketua DPC PDI Perjuangan KBB Ida Widaningsih dan jajaran.
Mang Ono mengatakan dengan program bioflok ini, diharapkan begitu santri selesai belajar di Ponpes dapat berwirausaha menjadi peternak lele dan mandiri secara ekonomi.
Ia juga mendorong agar anggota Fraksi PDI Perjuangan baik tingkat provinsi atau kabupaten dapat mensupport dengan program-program yang selaras.
“Mudah-mudahan silaturahmi ini tak hanya berhenti sampai disini tapi terus berlanjut. Insyaallah nanti jugaakan dibantu support Kang Hengky (Bupati KBB,-) dan juga kader PDI Perjuangan yang duduk di legislatif berupa program yang selaras,” beber anggota Komisi IV DPR RI ini.
Dihadapan puluhan para santri Ponpes Al Musri, Mang Ono juga memberikan motivasi bahwa belajar di pondok pesantren memiliki derajat yang sama dengan mereka yang mengenyam pendidikan di sekolah umum.
Sehingga kata Mang Ono, adik-adik santri dapat menggantungkan cita-cita setinggi-tingginya.
“Jebolan ponpes mau jadi apapun bisa, mau jadi pilot, arsitek atau bupati pun bisa. Bahkan saat ini, Pak Kapolri Jendral Listyo Sigit juga menerapkan kebijakan seleksi Bintara Polri melalui jalur Hafidz Alquran. Pokoknya di era Presiden Jokowi ini santri benar-benar mendapatkan tempat, termasuk kader-kader PDI Perjuangan juga banyak yang jebolan pesantren,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, PDI Perjuangan Jawa Barat juga memberikan bantuan dana untuk pembangunan masjid dan Ponpes Al Musri yang diterima langsung oleh Pimpinan Ponpes Al Musri Kyai Muhammad Badrudin.
Usai menyambangi Ponpes Al Musri, rombongan dengan menggunakan motor melanjutkan kegiatan untuk membagikan paket beras dan nasi kotak di kawasan Padalarang.
Kegiatan yang diberi tajuk “Ngabuburide PDI Perjuangan” ini digelar sebagai wujud kepedulian partai berlambang banteng moncong putih ini kepada masyarakat terutama di bulan ramadhan yang penuh berkah.(*)