Masih dalam mengisi rangkaian Hut PDI Perjuangan yang ke-48, DPP,DPD,DPC sampai PAC Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan gelar saresehan,bekerja sama dengan kelompok tani (poktan) sangga buana desa pulosari,kecamatan kelapa nunggal,Kabupaten Sukabumi,dimana acara tersebut mengambil tema “Sungai Jalan Peradaban Jalur Rempah Tatar Sunda”.
Nampak hadir di acara tersebut Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono ST, di dampingi sekertaris Ketut Sustiawan, wakil ketua Muhamad Jaenudin S.ag beserta jajaran pengurus DPD lain nya serta para pengurus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi yang di pimpin H.yudi Suryadikrama SH.
Nara sumber acara tersebut dari Direktorat Jendral Perkebunan Kementrian Pertanian, Dr.ir.Kasdi Subagiyono M.si dari perwakilan PTPN IIIV, Perwakilan Dirjen Pengendalian Lingkungan, Perwakilan Dinas Kehutanan jabar, serta perwakilan dinas perkebunan jabar dan Muspika setempat serta ketua kelompok tani sanggah buana,Babeh idim beserta tamu undangan lain nya.
Acara saresehan di isi dengan diskusi seputar perkebunan,kehutanan,serta daerah aliran sungai.
Ketua Poktan Sangga Buana, Babeh idim mengatakan bagi saya siapapun yang datang dari PDI Perjuangan atau dari partai dan lembaga manapun,pokoknya yang membangun dan mengangkat kawasan ini serta menggugah anak muda untuk bertani lagi.
” Jadi kedepan bahwa untuk petani kopi,jahe segala macem boleh dong mereka ada di depan kita, karena kita sebagai orang tua yang punya pengalaman di bidang ini tentunya kita harus kita tuntun,” terang nya.
Babeh idim pun menjelaskan Kalau kita melihat kawasan-kawasan seperti PTPN gitu ya kan banyak yang bongkor dan tidak tergarap,tapi masyarakat menggarap bagaimana kan bingung. kan anak muda mau begini,dengan adanya kita kan ada jalur.
” Jangan di anggap remeh,mereka juga punya kemampuan pengetahuan dalam pertanian,nah itu yang saya mau angkat di kalapanunggal di desa pulosari ini,serta anak-anak saya yg di sangga buana,yg di Jakarta,pangrango Bandung dan sekitarnya Mereka punya potensi,”Jelasnya.
Kedepan Anak muda jangan putus,sebab kalau tidak ada pertanian dan anak muda pasti kacau kan alam ini bukan warisan,tapi titipan anak cucu .
” Saya rasa dari kementrian lingkungan hidup,kehutanan dan pertanian mereka harus banyak mendengar dari kita-kita ini,kita ini bukan sekedar wacana seminar.Emang kita petani banget,karena kopi kita segala macem,” bebernya.
Di Jakarta misalnya dengan kopi,export segala macem kopi harus ada hulu-hilir nya, bagian anak muda juga tau pertanian.
” Bagi saya acara ini jangan basa basi atau serimonial saja,nanti dari partai atau dari mana pun yang penting anak muda ada di depan dalam dunia usaha pertanian,” imbuhnya.
Harusnya kita bangga jadi petani, Ini jadi tujuan kita kedepan,bagaimana kementrian dan departemen mendorong anak muda menjadi semangat untuk bertani.
” Saya yang di tuain dalam pertanian, harus kita ikat dan angkat anak-anak muda dengan wawasan dan kemauan nya,” Pungkas babeh idim.
Sumber: jelajahhukum.com