JEDDAH – “Informasi yang saya terima dari kawan – kawan, Mba Nurhayati dijemput paksa oleh majikannya dari Rumah Sakit King Fahd di Madinah. Kasihan bu, badan Mba Nurhayati kurus, tolong dibantu dilaporkan ke KJRI Jeddah,” ujar seorang WNI yang berinisial “K” di RS. King Fahd Madinah, saat memberikan informasi terbaru ke DPLN PDI Perjuangan Saudi Arabia, Kamis (29/09/2016).
Sebagaimana pemberitaan sebelumnya, DPLN PDI Perjuangan Saudi Arabia melalui organisasi sayap PDI Perjuangan yaitu POSPERTKI, menerima pengaduan adanya seorang TKI asal Sukabumi bernama Nurhayati Bt Muhammad Ali Tohrip, yang sudah 17 tahun bekerja tidak dipulangkan oleh majikannya dan sedang dirawat di RS. King Fahd Madinah. Pengaduan tersebut langsung dilaporkan dan ditindaklanjuti oleh KJRI Jeddah. (Baca: 17 Tahun Bekerja Sebagai TKI, Nurhayati : Bantu Saya Pulang).
Informasi bahwa Nurhayati sudah tidak berada di RS. King Fahd Madinah, yang diduga dijemput paksa oleh majikannya langsung dilaporkan ke pejabat KJRI Jeddah oleh DPLN PDI Perjuangan Saudi Arabia.
Usai menerima laporan tersebut, Acting Konjen RI Jeddah, Dicky Yunus pada Kamis (29/09/2016) mengatakan, bahwa KJRI Jeddah akan melaporkan kasus ini ke Maktab Amal (Kantor Tenaga Kerja Saudi Arabia). Kita lakukan dan tuntaskan masalah tersebut seoptimalnya,” ujarnya.
Hal yang sama juga diutarakan Hertanto Setyo Prawoko, Staf Teknis Tenaga Kerja KJRI Jeddah. “Betul, kita baru dapat informasi tadi sore dari dokter yang menangani ybs (Nurhayati). Sebetulnya kami (KJRI Jeddah) sudah kerjasama dengan dokter agar ybs (Nurhayati) ditahan dulu sebelum hari Minggu kami jemput,” jelasnya pada Kamis (29/09/2016).
Hertanto pun mengungkapkan bahwa, sebetulnya KJRI Jeddah akan menjemput Nurhayati pada hari ini Kamis (29/09/2016). Tapi pihak Rumah Sakit King Fahd Madinah menyarankan hari Minggu (02/10/2016) saja, karena kondisi Nurhayati belum stabil.
Walaupun demikian, KJRI Jeddah akan tetap ke Madinah untuk melaporkan hal ini ke kepolisian dan Gubernur setempat,” tegas Hertanto.
Kasus yang menimpa Nurhayati Binti Muhammad juga dipantau oleh Mohamad Hery Saripudin, Konjen RI Jeddah yang baru dan saat ini masih berada di Jakarta. Hal ini diketahui adanya komunikasi Sharief Rachmat Ketua DPLN PDI Perjuangan Saudi Arabia dengan Mohammad Hery Konjen RI Jeddah, yang membicarakan seputar kasus Nurhayati melalui pesan aplikasi “Whattsapp”. http://pdiperjuangan-sa.com/arsip/976