Hengky Kurniawan kini resmi memimpin Kabupaten Bandung Barat, setelah ditetapkan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) bupati. Hengky menggantikan Aa Umbara Sutisna setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi bansos COVID-19.
Selain menjaga roda pemerintahan, Hengky juga mendapat pekerjaan rumah besar untuk membangun kembali kepercayaan publik. Sebab, sudah ada dua bupati Bandung Barat yang terjerat kasus korupsi secara berturut-turut.
Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Provinsi Jawa Barat Ono Surono mengingatkan agar Hengky mengambil pelajaran dari dua kasus sebelumnya. Ono mengklaim partainya tidak pernah menaruh kekuasaan sebagai tujuan utama.
“Intinya, kejadian (korupsi) yang kemarin oleh Pak Abu Bakar maupun Pak Aa Umbara harus jadi catatan buat Pak Hengky untuk tidak lagi terulang. Kekuasaan di PDI Perjuangan itu bukan menjadi tujuan yang utama,” ujar Ono, saat ditemui di markas PDIP Bandung Barat, Jumat, 16 April 2021.
- PDIP minta Hengky turunkan angka kemiskinan di Bandung Barat
Setelah resmi menjabat Plt Bupati, Hengky kini mendapat tugas khusus dari partainya, PDIP, berupa peningkatan ekonomi untuk menurunkan angka kemiskinan di Bandung Barat.
“Keberhasilan kader PDIP duduk di eksekutif adalah bagaimana dia bisa menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan derajat pendidikan,” sebut Ono.
- Angka kemiskinan menunjukkan tren penurunan dari tahun ke tahun
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), penduduk miskin di Kabupaten Bandung Barat secara keseluruhan menunjukkan tren penurunan selama 2014-2018.
Pada 2014, jumlah penduduk miskin 197,9 ribu jiwa atau 12,26 persen dari jumlah seluruh penduduk Kabupaten Bandung Barat. Angka kemiskinan kemudian meningkat pada Maret 2015 menjadi 205,69 ribu jiwa atau 12,67 persen dari jumlah penduduk.
Pemerintah Kabupaten Bandung Barat semakin gencar menekan angka kemiskinan, sehingga bisa turun menjadi 11,71 persen atau sebesar 192,48 ribu jiwa pada 2016. Hingga 2018, angka kemiskinan kembali turun menjadi 169 ribu jiwa atau sekitar 10,06 persen.
- Tugas berat bagi Hengky Kurniawan di tengah krisis kepercayaan dan pandemik
Ono sadar betul tugas yang dibebankan pada kader PDIP memang berat untuk dijalankan, di tengah isu korupsi dan pandemik COVID-19 yang mendera Bandung Barat.
Namun, kata dia, hal tersebut bisa dilakukan jika Hengky Kurniawan mau melakukan terobosan reformasi birokrasi dan komunikasi intens dengan legislatif.
“Memang berat, apalagi Kabupaten Bandung Barat sedang didera kasus korupsi. Tapi ini bisa, salah satunya revolusi birokrasi dengan menempatkan orang yang benar-benar berorientasi melayani masyarakat,” kata Ono.
- Komunikasi yang baik dengan legislatif jadi kunci keberhasilan membangun Bandung Barat
Selain itu, Ono mengingatkan, Hengky juga harus menjalin komunikasi dengan partai-partai koalisi yang pertama mengusung dirinya. Jika saat maju menjadi wakil bupati berada di tubuh Partai Demokrat, maka hubungan baik dengan partai pengusung juga harus baik.
Begitu juga komunikasi dengan anggota fraksi dari berbagai partai. Sebab, menurut Ono, bagaimana pun juga keberhasilan eksekutif tercapai karena dukungan dari legislatif.
“Misalnya, rapat antara bupati dengan anggota fraksi dikemas non-formal. Bisa coffee morning. Semata-mata tujuannya untuk membangun Bandung Barat,” pungkas Ono.
Sumber: https://www.idntimes.com/news/indonesia/amp/bagus-f/resmi-pimpin-bandung-barat-hengky-kurniawan-dapat-pr-dari-pdip-nasional