PDIPERJUANGAN-JABAR.COM – Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Kota Cirebon sadar betul, memasuki “tahun politik” harus menyiapkan berbagai hal, dari mulai penguatan ideologi dan konsolidasi pengurus serta kader partai, implementasi program-program pro rakyat, hingga sosialisasi ideologi Pancasila 1 Juni 1945 kepada masyarakat.
Pernyataan tersebut disampaikan Sekretaris DPC PDI Perjuangan yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Cirebon, Cicip Awaludin, SH di sela-sela kunjungan dan studi banding Jurnal Media Perjuangan ke lokasi Taman Merah Putih di Perumnas Gunung Agung Kota Cirebon, Minggu Sore (08/01). “Boleh dibilang, yang dilakukan saat ini adalah fase pemanasan. Melalui penugasan para anggota Fraksi dan DPC, semua elemen partai bergerak melakukan pembinaan turun ke bawah.
Berkonsolidasi dengan pengurus dan kader di tingkat bawah, dan membuka kran komunikasi selebar-lebarnya dengan rakyat,” ungkap Cicip Awaludin. Menurutnya, salah satu akselerasi yang tengah dilakukan yakni pemetaan politik dalam upaya mendapatkan gambaran rill di masyarakat. “Memahami peta politik dan perilaku pemilih harus dilakukan secara sistematis, sejak dini, dan secara periodik” papar mantan Ketua komisariat GMNI Komisariat FH Unsoed periode 1999-2003 ini seraya menambahkan, pemetaan politik tersebut menjadi tugas khusus para peserta Kaderisasi Tingkat Pratama secara intensif selama enam bulan.
Lebih lanjut dikatakan, mesin politik PDI Perjuangan Kota Cirebon saat ini benar-benar telah berjalan dinamis. Indikasi tersebut, sambung Cicip, tampak dari terbangunnya konstruksi komunikasi, menguatnya semangat gotong royong dan konsolidasi yang berjalan cukup progresiv. “Intinya, pergerakan kami terbingkai oleh tekad tersosialisasikannya ideologi Pancasila 1 Juni 1945. Implementasinya harus nyata, bukan hanya slogan-slogan kosong” tandas ayah tiga anak (Alendra Defara, Rahase Denofa dan Alarik Defanandra) dari buah pernikahannya dengan Endah Rahayu Handayni, S.Si.
Saat ditanya kemungkinan masih adanya dikotomi senior-yunior, mantan Ketua Senat Fakultas Hukum Unsoed periode 2001-2002 ini menampik hal tersebut. Kendati demikian ia mengakui jika sempat ada konflik sosial, tetapi penanganannya cepat sehingga segera terselesaikan. “ Kita konsisten meminimalisir dikotomi senior-yunior atau orang lama-orang baru.
Semua komponen kita rangkul, harus kompak, dan tidak berjalan sendiri-sendiri. Wilayah kita kecil, hanya 5 Kecamatan dan 22 Kelurahan, kondisi ini cukup membantu” katanya dan menambahkan, setiap kader partai wajib memberikan contoh yang baik. Dengan realitas yang terjadi saat ini, Cicip optimistis, PDI Perjuangan di Kota Cirebon kembali mendulang kemenangan pada kontestasi politik mendatang. “Intinya kami yakin dapat merebut kekuasaan secara formal dan konstitusional.
Pilwalkot 2017 dan Pileg 2019 kita optimis sukses. Dan Kota Cirebon mendatang menyandang predikat sebagai Cabang Pelopor” tandasnya. Sementara itu di tempat yang sama, tokoh masyarakat yang juga Sekretaris RW. 09 Warga Asih Kelurahan Larangan, Ir. Purwadi Narinto, menyampaikan rasa terima kasihnya atas perhatian Cicip Awaludin dalam kegiatan pemanfaatan lahan tidur menjadi Taman Merah Putih. “Terima kasih dan penghargaan disampaikan untuk Bung Cicip.
Lahan di tempat kami yang dulu tak berfungsi, kini menjadi lahan produktif. Karena hal inilah, kampung kami diproyeksikan mengikuti Lomba Lingkungan Tingkat Provinsi,” ungkap Purwadi Narinto sambil menyebutkan, di atas lahan tersebut ditanami pohon Klengkeng berbagai varietas. Keberadaan Taman Merah Putih, lanjut Purwadi, ternyata mengundang simpati dari beberapa pihak untuk ikut perduli kepada lingkungan. “Indo Mart, Pelindo dan BJB, kini telah menjadi mitra kami,” pungkas Purwadi. ** bung suy