Setelah 10 tahun lamanya berdiri, tembok pagar pembatas yang mengelilingi Alun-Alun Indramayu, Jawa Barat akhirnya dibongkar pada Rabu (19/5/2021). Masyarakat pun sangat antusias menyaksikan momentum bersejarah tersebut.
Selama ini, masyarakat merasa segan untuk datang ke alun-alun, lantaran adanya tembok pembatas, Ini membuat Alun-Alun Indramayu selama ini sepi dari aktivitas masyarakat.
Dan ketika Nina Agustina dan Lucky Hakim menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Indramayu, tembok pagar alun-alun ini dibongkar, karena hal tersebut masuk dalam 10 program unggulan 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Indramayu, Nina Agustina Dai Bachtiar dan Lucky Hakim, yakni Program Alun-alun Rakyat (Alur).
Momentum bersejarah tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menyaksikan langsung proses pembongkaran tembok pagar alun-alun. Masyarakat memenuhi jalanan di depan alun-alun, yakni Jalan Letnan Jenderal S Parman. Mereka pun sesekali mengabadikan momen tersebut dengan kamera ponsel.
Di sela pembongkaran, masyarakat pun tampak bersorak ketika sebuah tembok gerbang alun-alun, mulai runtuh dihantam oleh escavator. Bahkan, masyarakat pun sudah tak canggung untuk menyaksikan momen pembongkaran pagar tersebut dari dalam alun-alun.
Seperti yang dituturkan oleh salah satu warga, Ibu Lia dari Kecamatan Balongan, yang datang langsung menyaksikan pembongkaran pagar tembok alun-alun. Selama masih ada tembok pagar, dirinya merasa jarang datang ke alun-alun. Namun, begitu pagar tembok alun-alun dibongkar, dirinya merasa sangat antusias.
“Senang sekali, karena nantinya bisa sering main ke alun-alun,” jelasnya kepada TIMES Indonesia.
Usai pembongkaran, Bupati Indramayu, Nina Agustina pun berpesan, agar masyarakat nantinya bisa menjaga alun-alun ketika sudah bisa digunakan. Nantinya juga, alun-alun akan ditata dan diberi trotoar.
“Saya berharap mari kita sama-sama menjaga. Setelah alun-alun dibuka kembali kita rawat dan terutama kita jaga kebersihannya,” ujarnya.
Diketahui, tembok setinggi satu meter lebih itu berdiri sejak tahun 2010 di awal masa kepemimpinan Bupati Ana Sopanah. Keberadaan pagar pembatas tersebut dinilai menjadi simbol pemisah antara masyarakat dan pemimpinnya.
“Jika tembok tersebut dirobohkan maka alun-alun Indramayu akan berfungsi kembali. Sehingga, masyarakat bisa beraktivitas di alun-alun, tanpa merasa canggung lagi,” ujar anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Ono Surono beberapa waktu lalu.
Sumber: https://www.timesindonesia.co.id/read/news/347801/tembok-alunalun-indramayu-dibongkar-masyarakat-bersorak-senang