
Sebagai tindak lanjut pesan Ketua Umum PDI Perjuangan DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri agar menyiapkan langkah menghadapi ancaman PHK akibat wabah Corona Covid-19, khususnya mereka yang berpenghasilan tidak tetap, DPC PDI Perjuangan Kota Bogor yang dinahkodai Dadang Iskandar Danubrata gagas jurus nilai tambah ekonomis dimulai dari mesin politiknya.
Konsep murah meraih dan bisa dilakukan siapa saja tersebut dan dimana saja. Seperti apa? Berikut menurut Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bogor yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Bogor, Dadang Iskandar Danubrata.
“Budi daya ikan dalam ember. Budikuper. Itu terobosan yang akan kita lakukan untuk solusi pangan masyarakat terutama kebutuhan protein hewani dan sayur mayur. Konsep ini digagas dan diinisiasi Juli Nursandi, dari Politeknik Negeri Lampung,” tukas Dadang, di Kantor DPC PDI Perjuangan Kota Bogor, Jalan Ahmad Yani II, No 4, Tanah Sareal, Jumat (8/5/2020).
Menurutnya, budikuper ini bisa digunakan meski keterbatasan lahan di daerah perkotaan. Budidaya ikan dalam ember dengan sistem aquaponik berpeluang meningkatkan kebutuhan akan protein hewani dan sayuran serta memudahkan masyarakat mendapatkan ikan dan sayur di lingkungan tempat tinggal.
“Tak hanya mudah dilakukan, budikuper menggunakan media yang kecil, portabel, hemat air dan tidak membutuhkan listrik. Hasil pengembangan Juli Nursandi dari Lampung telah membantu banyak masyarakat Indonesia untuk mencoba mengembangkan sistem aquaponik dengan memelihara ikan dan menanam sayur dalam ember,” tuturnya.
Untuk membuat budikuper sangatlah mudah didapat. Berikut dirinci Dadang :
– Ember ukuran 80 liter,
– Benih ikan lele
– Bibit Kangkung
– Gelas plastik,
– Arang
– Kawat
– Tang
– Solder
Cara membuat budikuper :
1. Sediakan gelas untuk tempat bibit kangkung sebanyak 10-15 buah, lubangi dengan solder bawah gelas
2. Potong kangkung dan masukkan ke dalam gelas kemudian isikan dengan arang batok kelapa sebanyak 50-80 % ukuran gelas
3. Potong kawat sepanjang 12 cm dan buat kait untuk pegangan gelas dalam ember
4. Isi ember dengan air sebanyak 60 liter diamkan selama dua hari
5. Isi ember dengan bibit ikan lele ukuran 5-12 cm sebanyak 60-100 ekor diamkan selama 1-2 hari
6. Setelah itu rangkai gelas kangkung dalam ember
“Untuk pemeliharaan, letakkan ember di tempat terkena matahari maksimal. Berikan pakan kepada ikan sesuai ukuran sekenyangnya bisa 2-3 kali dengan waktu tetap.(5-7cm pakan pf800,10cm pf1000, >12cm 781-2,781-1, 781). Tanaman kangkung akan terlihat tumbuh di hari ke-3. Jangan lupa perhatikan bila ada kutu di daun kangkung, segera buang daun atau batang karena kangkung akan kriting dan mati. Penampakan air akan berubah menjadi warna hijau. Perlu selalu diperhatikan dan amati nafsu makan ikan setiap hari,” tuturnya.
Apabila nafsu makan ikan menurun, sambungnya, juga air berbau busuk (NH3, H2S), ikan menggantung (kepala di atas, ekor ke bawah) segera ganti air atau lakukan sipon (Penyedotan kotoran di dasar ember dengan selang).
“Ganti air biasanya 10-14 hari sekali. Untuk penyedotan 5-8 liter, bisa lebih atau keseluruhan bila perlu, ganti dengan air bersih. Jika kangkung membesar maka dibutuhkan air lebih banyak, tambahkan air setinggi leher ember,” ujarnya.
Terkait waktu panen tanaman kangkung pertama. Lanjutnya, adalah 14-21 hari sejak tanam. Saat panen sisakan kembali bagian bawah atau tunas kangkung untuk pertumbuhan kembali. Panen ke-2 dan selanjutnya berjarak 10-14 hari sekali. Panen kangkung bisa bertahan 4 bulan.
“Untuk waktu panen ikan lele dapat dilakukan dalam 2 bulan, bila benih bagus dan pakan baik. Perlu diketahui tingkat bertahan hidup (survival) ikan lele 40-100%. Cara memanen ikan lele dilakukan dengan diserok atau dikuras airnya. Ikan lele bisa berkurang karena loncat terutama saat hujan atau dimakan oleh kucing,” tuntasnya.
Sumber :
http://www.aartreya.com/berita/tawarkan-solusi-pangan-era-pandemi-ketua-dpc-pdip-kota-bogor-kenalkan-konsep-budikuper