Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan masih menempati posisi puncak sebagai partai yang paling banyak dipilih jika Pemilihan Umum (Pemilu) digelar pada hari ini.
Sementara pada posisi runner-up ada Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sosial di posisi ketiga.
Demikian temuan terbaru survei nasional Indonesian Politics Research and Consulting (IPRC) bertema “Dinamika Elektoral di Kota Bandung Menjelang Pemilu 2024″ yang dirilis Jumat (2/9).
“Jika Pemilu dilakukan hari ini, PDI Perjuangan berada di urutan pertama dengan 13,2 persen. Lalu Partai Gerindra 12,2 persen, dan PKS 10,9 persen,” ujar Direktur Operasional dan Data Strategis IPRC Idil Akbar saat memaparkan hasil surveinya di Hotel Newton Kota Bandung.
Sementara itu, pada posisi keempat ada Partai Golkar dengan 6,1 persen, dan kelima ada Partai Demokrat 4,8 persen, lalu Partai Nasdem 3,5 persen diurutan selanjutnya.
Kemudian, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan 2,2 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 1,7 persen, Perindo 1,1 persen, PBB 0,6 persen, PSI 0,3 persen, Partai Bulan Bintang (PBB) 0,6 persen,
“Partai Hanura dan Partai Berkarya masing-masing 0,1 persen,” ujar Idil.
Survei dilakukan terhadap 1.002 responden di Kota Bandung gunakan metode multistage random sampling dengan margin of error 3,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei diadakan pada 20-30 Juli 2022.
“Alasan terbanyak orang memilih partai politik tertentu, karena mereka sudah sejak lama memilih partai yang bersangkutan. Selain itu, masyarakat pun melihat sosok yang diusung baik untuk gubernur maupun presiden,” terang Idil.
Menyikapi survei ini, Bendahara DPC PDI Perjuangan Kota Bandung Folmer Siswanto M Silalahi mengatakan, pemilih tradisional merupakan basis terbesar partai moncong putih.
Sehingga dirinya tak heran bila PDI Perjuangan masih disukai oleh masyarakat banyak.
“Jadi kami menjaga pemilih yang terus memilih PDI Perjuangan atau kita sebut pemilih tradisional. Dengan survei ini berarti membuktikan kerja-kerja kerakyatan kami sangat dirasakan oleh masyarakat Kota Bandung pada khususnya,” tegas Folmer. (*)