PDIPERJUANGAN-JABAR.COM – Setelah dinobatkan sebagai Juara I Lomba Pidato dalam rangka peringatan HUT PDI Perjuangan Ke-44 memperebutkann piala H. Mustofa, SH, nama Sangwar menjadi perbincangan pengurus dan kader se-Kabupaten Cirebon.
Tak heran, disamping gaya orasinya yang memukau, materi pidatonya yang bertema Trisakti Bung Karno pun amat menebar spirit progresiv revolusioner. “Saya amat bersyukur menjadi pemenang,sehingga saya bertanggung jawab mengamalkan dan mengajarkan amanat ajaran Tri Sakti Bung Karno” tandas Sangwar kepada Bung Suyana Syafe’i pekan silam.
Menurut Sangwar, dirinya makin tergerak untuk berkontribusi membangkitkan lagi rasa nasionalisme dan membesarkan yaitu PDI Perjuangan. “ Dalam pandangan saya, PDI Perjuangan merupakan sarana merebut kekuasaan yang digunakan untuk kesejahteraan bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila 1 juni 1945” kata politisi muda yang juga Wakil Ketua PAC Mundu ini seraya menyerukan kepada rekan-rekannya sesama pengurus partai untuk konsisten menjaga soliditas. Berbagai penghargaan mewarnai sepak terjang “Bintang Timur Dari Waru Duwur” ini.
Di ruang tamu rumahnya yang asri di Dusun I Desa Waruduwur Rt 02 Rw 01 Kec. Mundu, terpampang berbagai piala dan piagam dari berbagai prestasi yang diraihnya. Antara lain, Juara I Wirausaha Muda Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2015, Juara I Pemuda Pelopor Bidang Kebaharian dan Kemaritiman Tingkat Provinsi Jabar Tahun 2011, Juara I Wirausaha Muda Berprestasi Tingkat Provinsi Jabar Tahun 2015, dan lain-lain. “Semua ini saya raih, karena motivasi sebagai kader partai yang harus melakukan kerja-kerja ideologi” tegas pria kelahiran Cirebon 13 Agustus 1986 sambil menyebutkan prinsip hidupnya, yakni berbuatlah yg terbaik untuk diri sendiri dan orang lain.
Dikatakan Sangwar, sebagai partai penguasa ia optimis PDI Perjuangan di Kabupaten Cirebon akan menjadi partai pemenang lagi, baik itu di Pilbub 2018 ataupun di pileg 2019. “ Karena saya melihat grassroot PDI Perjuangan di Kabupaten Cirebon cukup mendarah daging sampai ke tingkat Anak Ranting” katanya dan menambahkan, sampai saat ini masih banyak simpatisan PDI Perjuangan yang sangat mengagumi sosok Bung Karno. “Di hati mereka, sudah tertanam sosok Soekarno Sang proklamator Kemerdekaan RI, sehingga sosok Ibu Megawati sebagai pengejawatahan Bung Karno yang mereka kagumi tetap menjadi pilihan.
Tegasnya, siapapun calonnya, yang penting dari PDI Perjuangan pasti didukung” tambah Sangwar. Kendati demikian, sambungnya, bukan berarti kita berleha-leha tanpa bergerak dan berkonsolidasi dengan semua stakeholder.
Kita tetap harus lebih meningkatkan kesolidan pengurus partai, sayap partai, kader partai dan simpatisan partai. Saat ditanya tentang berkurangnya 1 kursi Dewan di DPRD dari Partai PDI Perjungan di Dapil 5, yang tadinya 2 kursi yang diisi Pak Bejo Kasyiono dan Pak Raden Bana, dalam pandangan Sangwar, hal tersebut disebabkan kurangnya nilai jual caleg yangg diusung PDI Perjuangan di dapil 5 yang terkesan hanya memampang nama caleg saja di nomor urut caleg, sehingga tidak maksimal dalam menggalang suara pribadi maupun partai. “Disamping itu, masuknya partai lain yangg bergerak sangat masif di dapil 5, dan banyaknya praktek money politic sehingga tidak beradu program tapi beradu doku” tegasnya.
Diakhir perbincangan, Sangwar menyampaikan optimismenya bahwa suara di Dapil 5 akan meningkat. “Syaratnya, para caleg harus mempunyai kapasitas dan kapabilitas seorang pemimpin. Artinya, dia bisa menggerakan masyarakat untuk memilih dia dan partainya.
Kemudian harus dari kader partai atau simpatisan yg memang benar-benar akan perjuang dan mengabdi untuk kebesaran partai jangan asal ngambil saja seperti asal ada D3( Dulur, Dekat, Duit )” paparnya dan menambahkan, caleg yang diusung PDI Perjuangan juga harus memiliki track record yang baik dari segi organisasi,prestasi dan pengabdian kepada masyarakat sehingga electabilitas si caleg sudah dikenal baik oleh masyarakat dapil 5. ** bang suy