Sebagai upaya memperdalam pengetahuan akan tumbuhan endemik yang ditemukan sepanjang ekspedisi, peserta Ekspedisi Trisakti Gunung Wayang mengikuti sarasahen dan dialog dengan praktisi tanaman, Selasa (16/08).
Hadir sebagai narasumber, Drs. Djuandi, peneliti tanaman. Selain itu hadir pula Sofia Yulinar, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan bidang Pariwisata dan Kebudayaan, serta Apriyanto Wijaya, Wakil Ketua bidang Politik.
Dalam paparannya, Djuandi mengatakan bahwa banyak pangan asal Indonesia yang malah dimanfaatkan oleh orang luar negeri.
“Saya miris, banyak kuliner di Jepang yang menggunakan bahan Porang. Sementara itu bahan dasarnya dari daerah kita. Kita yang punya, mereka yang terkenal,” ungkapnya.
“Padahal ada sekitar 700 jenis tanaman yang ada di Jawa Barat,” lanjut Djuandi.
Selain itu, Djuandi juga mengapresiasi kegiatan ini karena menjadi terobosan dalam mengenalkan kekayaan alam yang ada.
“Dengan kegiatan ini, kita bisa mengenal lebih banyak buah dan tumbuhan yang mungkin tidak menarik secara tampilan tapi memiliki khasiat yang sangat baik,” sambungnya.
Sementara itu, Sopia Yulinar mengajak peserta untuk mulai mengenal potensi dan keanekaragaman tumbuhan yang ada di sekitar.
“Kita bisa mulai mendokumentasikan tumbuhan-tumbuhan yang ada di sekitar kita. Lalu sama-sama kita budidayakan di pekarangan rumah dan lingkungan kita,” ucapnya.
Wakil Ketua bidang Politik, Apriyanto mengajak peserta untuk bersama-sama melanjutkan ekspedisi ini sebagai perwujudan kemandirian pangan dan berdikari.
“Dengan ekspedisi ini, kita mengembangkan potensi lokal dan memantik kebanggaan sebagai bagian dari Indonesia yang kaya akan sumber daya,” ujarnya.
“Ini momen yang sangat tepat untuk merefleksikan kemerdekaan Indonesia, menjadi bagian nyata dari bangsa yang besar,” sambung Apri.
Dalam dialog tersebut, peserta juga diajak untuk mengungkapkan jenis-jenis tumbuhan yang ditemukan dan mendiskusikan peluang pembudidayaan. (*)