Kabupaten Cianjur, Jawa Barat kembali dilanda bencana alam. Belum lama ini gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 menyebabkan sejumlah kecamatan di wilayah utara Cianjur porak-poranda. Terbaru, bencana banjir bandang dan longsor melanda beberapa kecamatan di wilayah selatan Cianjur.
Seperti yang diketahui, gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 yang terjadi pada Senin (21/11/2020) mengakibatkan 602 orang tewas, 56 ribu rumah rusak, dan 114 ribu jiwa mengungsi.
Bencana gempa bumi yang disebabkan aktivitas Sesar Cugenang tersebut masih menyisakan duka mendalam. Bahkan para warga yang rumahnya terdampak gempa, masih bertahan di tenda pengungsian hingga hari ini.
Di sisi lain, belum usai duka akibat gempa, bahkan tanggap bencana baru berakhir pada 20 Desember nanti, bencana alam sudah kembali melanda Cianjur.
Kali ini wilayah selatan yang diterjang bencana alam berupa banjir bandang dan longsor. Akibat dari Bencana Banjir Bandang satu Rumah Hanyut terbawa arus banjir dan tidak ada korban jiwa.
Ketua DPC PDI Perjuangan Cianjur Susilawati, SH,. M.KP atau biasa disapa Teh Susi langsung mengunjungi wilayah yang terdampak Banjir Bandang di Kecamatan Sukanagara dan ada enam desa yang terdampak Banjir Bandang.
Dalam Kunjungan tersebut Teh Susi Bersama Baguna PDI Perjuangan melihat keadaan sekaligus memberikan bantuan logistik untuk para korban yang terkena Banjir.
“Alhamdulillah, Hari ini Saya didampingi Baguna Cianjur dan Beberapa pengurus DPC PDI Perjuangan Cianjur melihat langsung titik lokasi bencana di kecamatan sukanagara sekaligus memberikan bantuan logistik untuk warga yang terkena Banjir Bandang” Ucap Susi
Teh Susi pun menambahkan, bahwa nantinya DPC PDI Perjuangan Cianjur beserta Baguna akan mendirikan beberapa titik posko di enam desa yang terkena dampak Banjir Bandang.