PDIPERJUANGAN-JABAR.COM – Gagal mendudukkan kader di Pemilihan Walikota/Wakil Walikota 2013 lalu, menjadi pelajaran berharga jajaran pengurus dan kader PDI Perjuangan Kota Cirebon. Kini, mereka banyak melakukan akselerasi terkait dengan upaya pemenangan tersebut.
“Salah satunya pemantapan ideologi Pancasila 1 Juni 1945 di kalangan kader dan pengurus partai, juga mensosialisasikan secara intensif kepada rakyat. ” tandas Bendahara DPC PDI Perjuangan Kota Cirebon, Imam Yahya, S.Fil.
Menurut Imam, ideologi Pancasila 1 Juni 1945 merupakan nilai-nilai yang melandasi pola perjuangan partai yang kemudian diimplementasikan dalam bentuk kebijakan yang berpihak kepada rakyat. “Tentunya dengan program-progra pro rakyat yang terukur.
Inilah salah satu strategi kami dalam rangka memantapkan kemenangan PDI Perjuangan di Kota Cirebon” tambah politisi yang juga Ketua DPC Persatuan Alumni GMNI Cabang Cirebon. Jika melihat realitas yang ada di Kota Cirebon saat ini, lanjut Imam, maka kami optimis akan kembali mengulang sukses kemenangan yaitu mendudukkan kadernya di eksekutif, seperti yang pernah dialami selama 2 periode 2003-2013 lalu.
“Intinya jika kepercayaan masyarakat dapat dijaga, maka PDI Perjuangan akan selalu memimpin” tegas alumni Fakultas Ushuludin IAIN Syekh Nurjati ini seraya menyatakan komitmennya agar partai hadir sebagai kekuatan yang efektif dalam menggalang dan memimpin pergerakan rakyat.
Kiprah Imam Yahya aktif di GMNI semasa masih duduk di bangku kuliah, menjadi kawah candradimuka bagi dirinya untuk menempa potensi diri, baik dalam melatih kematangan berorganisasi, berkomunikasi dan berinteraksi, maupun cara berfikir yang terstruktur.
“Mantan aktivis organisasi yang masuk partai, biasanya akan lebih mudah menyesuaikan diri dalam organisasi kepartaian, karena kawan-kawan aktivis organisasi kemahasiswaan sudah terbiasa memperjuangkan idealisme gerakannya sesuai dengan corak ideologi yang dianut”jelas Imam.
Ia menambahkan, kalangan aktivis mahasiswa yang sekarang aktif di parpol akan lebih mudah membangun komunikasi dengan masyarakat manapun” “ Ya, itu karena mereka sudah terbiasa melakukan itu saat masih jadi aktivis mahasiswa” katanya dan menambahkan, secara organisatoris GMNI bersifat independen, tidak berafiliasi dengan partai manapun. ** bung suy