PDI Perjuangan membuktikan komitmennya untuk selalu hadir dan bermanfaat bagi masyarakat.
Salah satunya Ketua Ranting PDI Perjuangan Sukapura Toni Hartono yang melakukan advokasi ke sekolah-sekolah agar tidak menahan ijazah siswa.
“Kami kerap menerima aduan dari masyarakat bahwa masih banyak lulusan SMA/SMK yang ijazahnya ditahan oleh pihak sekolah, karena masalah administrasi,” kata Toni, Sabtu (2/10).
Menurut Toni, sekolah tidak boleh menahan ijazah siswa ketika telah selesai melaksanakan pendidikan di sekolah.
“Kalau di negeri itu kan tidak ada pembayaran SPP, dan memang tidak boleh menahan ijazah. Nah di swasta juga sama, meski itu dikelola misalnya oleh yayasan. Tinggal dikomunikasikan dengan orangtua tapi tidak boleh menahan ijazah,” tegas Toni.
Sementara Sekretaris PAC Kiaracondong Dini Nuraina mengungkapkan ijazah siswa yang ditahan mayoritas berasal dari keluarga kurang mampu.
Dini menegaskan kasus penahanan ijazah seharusnya tidak boleh terjadi.
“Setiap peserta didik berhak peroleh ijazah karena telah diatur dalam undang-undang. Kami fokus melakukan advokasi demi membantu masyarakat. Ini menjadi komitmen kami sebagai partai wong cilik. PDI Perjuangan selalu ada dan susah senang bersama rakyat,” pungkasnya. (*)