Gerakan Melawan Stunting HaloPuan yang diinisiasi Ketua DPR Puan Maharani bergerak ke Kelurahan Tanah Sereal, Kota Bogor, Minggu (13/2).
Sekitar 200 warga dari enam kecamatan terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui, pasangan usia subur, calon pengantin, dan para kader posyandu mengikuti kegiatan yang dihelat oleh HaloPuan dengan bergotong royong bersama kader-kader DPC PDI Perjuangan Kota Bogor.
Menurut Koordinator HaloPuan, Poppy Astari, angka kejadian stunting di Kota Bogor sebenarnya menurun. Dari 10,6% pada 2020 menjadi 7,44% pada 2021 atau sekitar 6.311 balita. Meskipun demikian, dari 68 kelurahan di Kota Bogor, masih ada 12 kelurahan yang angka stunting-nya mencapai 10 hingga 22%.
Terlepas dari persoalan angka, HaloPuan bertujuan tidak hanya memulihkan mereka yang mengalami stunting tapi lebih daripada itu mencegah kejadian stunting baru sejak awal.
“Kalau kita tidak terus waspada, kejadian baru stunting bisa menimpa anak-anak kita,” ujar Poppy.
Sebelumnya, Poppy juga menjelaskan bahwa gerakan ini merupakan bentuk kepedulian Puan Maharani kepada kaum perempuan dan generasi masa depan bangsa Indonesia.
Sebab, kondisi stunting atau gagal tumbuh karena kurang gizi kronis bisa membuat generasi masa depan kurang mampu belajar dan berkarya secara maksimal, sehingga bangsa Indonesia bisa mengalami “kehilangan generasi”.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bogor, Dadang Iskandar Danubrata, berharap kegiatan ini bisa membuat kaum perempuan dan balita-balita di Kota Bogor tumbuh makin sehat.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Puan Maharani, kader perempuan terbaik PDI Perjuangan. Luar biasa perhatian beliau, bukan hanya kepada Kota Bogor, tapi memerhatikan warga se-Jawa Barat dan Indonesia dalam Gerakan Melawan Stunting,” kata Dadang yang juga merupakan Wakil Ketua DPRD Kota Bogor.
Kasubkor Pembinaan dan Pelayanan Gizi Dinas Kesehatan Kota Bogor, Deasy Triwahyuni, menyambut baik upaya sosialisasi stunting yang dilakukan HaloPuan dan PDI Perjuangan Kota Bogor. Sebab, menurutnya, banyak warga masyarakat belum memahami apa itu stunting.
“Dengan adanya gerakan ini, masyarakat jadi tahu, dan akhirnya peduli dalam mencegah kejadian stunting,” kata Deasy.
Selain itu, dalam kegiatan ini, HaloPuan juga berbagi gagasan memanfaatkan bubuk daun kelor sebagai makanan tambahan super dalam melawan stunting.
Deasy juga mengakui sudah mendengar banyaknya manfaat kelor. Untuk kaum ibu, menurutnya, daun kelor bisa memperlancar ASI dan meningkatkan daya tahan tubuh balita.
“Daun kelor ini punya banyak nutrisi dan vitamin, sehingga saya rasa cukup membantu dalam mencegah stunting,” katanya.
Usai acara, HaloPuan dan PDI Perjuangan Kota Bogor kemudian membagikan paket makanan tambahan kepada 200 warga. Dalam paket itu, antara lain terdapat 400 gram bubuk daun kelor. Warga bisa mengolah bubuk kelor tersebut menjadi berbagai menu makanan tambahan yang enak dikonsumsi anak-anak.
Sumber: gesuri.id