PDIPERJUANGAN-JABAR.COM – Secara umum, progres kinerja DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon hingga saat ini menunjukkan grafik peningkatan yang cukup signifikan. Ini merupakan indikator keberhasilan pimpinan partai (H. Mustofa, SH), dalam mendinamisasi mesin partai hingga ke level terbawah.
Sehingga dengan realitas tersebut, PDI Perjuangan di Kabupaten Cirebon bakal mampu mempertahankan kemenangan, baik di Pilbup dan Pilgub 2018, maupun Pileg dan Pilpres 2019 mendatang.
Penegasan tersebut disampaikan politisi senior dari Daerah Pemilihan IV, H. Iyum Suminta, belum lama ini. “Progresnya positif. Hanya saja harus lebih ditekankan terhadap ketaatan terhadap aturan (AD dan ART Partai).
Sehingga ke depan akan lebih maju” ungkap Iyum Dikatakan Iyum, kegamangan terhadap penegakan aturan, dikhawatirkan akan berimbas kepada ketidaktegasan terhadap para petugas partai yang melanggar. “Jadi menurut saya, tidak perlu ragu menerapkan sangsi kepada mereka yang melanggar dan menjatuhkan kewibawaan partai” tegasnya. Lebih lanjut politisi yang juga pengusaha ini memaparkan penilaiannya terhadap kepemimpinan Mustofa.
Menurutnya, roda organisasi sudah berjalan dinamis. Struktur partai hingga level Ranting dan Anak Ranting terperhatikan, salah satunya adalah dilengkapinya keperluan administratif semisal plang atau papan nama dan stempel. “Cukup bagus. Tinggal pemberdayaan lebih lanjut saja. Ini dimaksudkan agar mesin partai benar-benar siap ketika kontestasi politik itu (Pilbup, Pilgub, Pileg dan Pilpres—red) datang” katanya. Saat ditanya kesiapannya jika partai menghendaki dirinya masuk ke jajaran struktural DPC, H. Iyum menegaskan, sebagai kader apapun tugas yang diberikan partai pasti siap. “Yang penting sesuai mekanisme dan aturan AD dan ART partai, sebagai kader saya siap” tegasnya.
Pada bagian lain, H. Iyum Suminta memandang, saat ini perlu segera dilakukan revitalisasi pemahaman dan praktek ideologi para kader partai. Hal ini dikarenakan, lanjut Iyum, saat ini virus pragmatis benar-benar telah merasuk ke berbagai level. “Revitalisasi Pemahaman dan praktek ideologi Pancasila 1 Juni 1945, menjadi sebuah keharusan. Sebagai benteng untuk melawan pragmatisme yang makin hari kian mewabah di kalangan kader partai,” pungkasnya. ** bung suy