102 warga di Desa Kutamekar, Ciampel, Karawang keracunan gas yang diduga akibat kebocoran pipa milik PT Pindo Deli Pulp And Paper Mills 2. Anggota DPRD Karawang meminta perusahaan segera bertanggungjawab.
Anggota Komisi 3 DPRD Karawang, Taufik Ismail meminta agar pihak perusahaan bertanggungjawab atas dampak yang ditimbulkan. Ia mewanti-wanti agar kasus serupa tak terulang.
“Masalah kebocoran gas PT Pindo Deli 2 ini kan pernah terjadi berulang, jadi saya tegaskan untuk perusahaan harus bertanggungjawab, dengan memperbaiki kesalahannya, harus dibuatkan sistem pencegahan yang lebih mumpuni, dan terhadap warga sekitar juga penanganannya harus jelas, jangan sampai terulang lagi,” kata Kang Pipik, panggilan akrabnya saat dihubungi melalui selular, Jum’at (4/5/2021).
Ia meminta kasus ini diungkap secara gamblang. Apabila ada unsur kelalaian, harus ditindak sesuai hukum yang berlaku.
“Apakah human error, atau memang kelalaian, ini harus diungkap oleh pihak kepolisian, dan kalau memang ada unsur pidana, sesuai aturan harus ditindak,” tuturnya yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi PDI Perjuangan Karawang.
Sementara itu, salah seorang perwakilan warga, Toto Suripto mengatakan dari hasil mediasi, warga meminta pihak perusahaan merealisasikan tuntutannya.
“Jadi ada 5 tuntutan warga kepada perusahaan, pertama meminta PT Pindo Deli 2 mengganti pipa, menjadi pipa permanen yang sistemnya otomatis, bila terjadi kebocoran, langsung mati otomatis, kedua, terkait tenaga kerja, minta perusahaan memperkerjakan masyarakat sekitar, ketiga, penyediaan air bersih bagi warga, keempat adanya pemberian CSR dalam perbaikan infrastruktur warga, misal perbaikan jalan, pembangunan masjid, dan lain-lain, terakhir itu meminta ada uang kompensasi senilai 3 juta bagi warga yang terdampak,” kata Toto.
Apabila dalam tuntutan itu tidak bisa direalisasikan, warga akan menutup paksa perusahaan.”Jadi kalau tidak direalisasikan, warga akan memaksa menutup perusahaan,” jelas pria yang juga anggota DPRD Karawang tersebut.
Ia juga mengakui telah memberikan arahan kepada perusahaan agar tidak mengabaikan permintaan warga.
“Saya sebagai wakil rakyat, tentunya hanya mendesak agar aspirasi warga bisa direalisasikan oleh pihak perusahaan, jangan abai seperti yang sudah-sudah pada kebocoran tahun 2018, ada beberapa tuntutan seperti tenaga kerja, dan penyediaan air bersih, belum diwujudkan hingga kejadian kembali,” tandasnya.
Sumber: https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-5593210/102-warga-keracunan-gas-pabrik-dprd-karawang-jangan-terulang-lagi