Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, mengapresiasi dan mendukung sepenuhnya visi Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri soal melestarikan lingkungan dan merawat bumi.
Hal itu, lanjutnya, karena efek gas rumah kaca terhadap perubahan iklim dirasakan sampai ke Indonesia, termasuk Jakarta.
Dwikorita menjelaskan pihaknya menyatakan hal itu karena sekarang memahami kenapa saat menjadi presiden, Megawati meningkatkan keorganisasian serta fasilitas BMKG. Dahulu hanya sekedar badan di bawah Departemen Perhubungan dan bernama BMG, diubah menjadi badan tersendiri dengan nama baru yakni BMKG.
Dengan modernisasi lembaga, BMKG bertransformasi untuk lebih handal, cepat, tepat, dan akurat menangani, memprediksi atau memberikan peringatan dini terhadap kejadian bencana.
“Sehingga tanpa beliau, saya tak bisa membayangkan banyaknya bencana hidrometeorologi saat ini, akan lepas dari deteksi dini dan prediksi,” kata Dwikorita.
Hal itu diungkapkan Dwikorita dalam acara peluncuran buku “Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam”, di kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Jakarta, Rabu (24/3).
Kini, dengan kebaruan yang dialami, BMKG bisa menemukan adanya perubahan iklim itu nyata. Contoh suhu udara di DKI Jakarta ini sudah naik sejak 30 tahun lalu, sekitar 1,4 derajat celcius pertahun. Dan BMKG mencatat data kejadian ekstrem semakin sering terjadi, intensitas makin meningkat, dan durasi makin panjang.
“Kami mencatat dan menganalisis. Itulah tanda terjadinya perubahan iklim global akibat terlepasnya emisi gas rumah kaca,” kata Dwikorita.
“Maka Ibu Mega menyampaikan visi merawat lingkungan dan bumi. Ini adalah langkah jitu, visioner, tepat, bagaimana mengendalikan perubahan iklim, bagaimana menyelamatkan bumi,” tegasnya lagi.
Sebenarnya, Dwikorita menilai visi ini bukan hanya untuk Indonesia saja. Tetapi seharusnya untuk seluruh penduduk dunia.
“Pesan beliau, sangat penting menjaga planet ini. Itulah yang kami pahami saat beraktivitas di BMKG,” ulas Dwikorita.
“Bagi saya, buku ini sangat luar biasa. Di saat bangsa lain belum mempersoalkan masalah iklim, Ibu Megawati secara visioner menanamkan merawat bumi dengan menjaga lingkungan. Ini mendahului bangsa lain,” pungkas Dwikorita.
Di acara itu, Megawati hadir secara virtual dari kediamannya di Jalan Teuku Umar, Jakarta. Di DPP PDI Perjuangan, dipimpin oleh Sekjen Hasto Kristiyanto yang hadir bersama Ketua DPP PDI Perjuangan I Made Urip. Hadir juga Menteri Sosial Tri Rismaharini, mantan Menteri Pertanian Bungaran Saragih, mantan Menteri Lingkungan Hidup Sonny Keraf. (*)