Dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat, DPRD Kabupaten Garut melaksanakan reses di Desa Wanaraja Kecamatan Wanaraja Kabupaten Garut (Jum’at, 10 Juni 2022). Bertempat di Gedung Desa Wanaraja, hadir pada kegiatan Camat Wanaraja Hj Mia, Kapolsek Wanaraja, Koramil Wanaraja, Sekretaris DPPKBPPPA Garut Rahmat Wibawa, Kadinkes Garut dr Maskur, Kades Wanaraja, warga Desa Wanaraja dan Warga Desa Wanajaya
Selain menyerap aspirasi konstituen dan pengaduan masyarakat. Yudha puja Turnawan menggandeng lembaga sosial Halopuan yang dibentuk oleh Ibu Puan Maharani Ketua DPR RI yang concent dalam gerakan melawan stunting.
“Ini sebetulnya ini hari terakhir Reses saya, Cuman ada tematiknya sekaligus penyuluhan. Selain menyerap aspirasi juga ada penyuluhan melawan stunting,” hal tersebut dikatakan Anggota DPRD Kabupaten Garut dari Fraksi PDI Perjuangan, Yudha Puja Turnawan disela kegiatan Reses Masa Sidang II Tahun 2022 di Desa Wanaraja.
Menurut nya, hari ini bulan juni, Pak Bupati Garut sedang melaksanakan program bulan penimbangan, mencari balita Stunting yang benar-benar akurat. ” menggunakan alat timbang berat dan alat ukur tinggi Badan yang standar WHO, yang dimiliki oleh setiap Puskesmas ,” ucapnya.
Ia pun menjelaskan, kenapa memilih Desa Wanaraja, kebetulan desa Wanaraja ini salah satu desa yang telah selesai bulan penimbangan,
”Di desa ini (wanaraja-red) saja dari sekitar 300 an balita yang ada sedikitnya 87 balita yang dikatakan stunting, dan di Desa Wanajaya ada sekitar 75 balita yang dikatakan stunting di bulan Juni ini,” ungkap Yudha.
Kegiatan Penangan Stunting ini diikuti dua Desa yaitu Desa Wanaraja dan Desa Wanajaya. Disini ada edukasi melawan stunting dan juga ada pemberian makanan tambahan dari Halopuan dan dari saya sendiri sedikitnya ada 2000 telur. Karena memang hasil penelitian itu telur sehari sekali cukup efektif untuk melawan stunting Balita, selama proses masaknya higienis,
“peserta hari ini ada sekitar 170 peserta dari dua desa ditambah ibu hamil. Karena memang pencegahan stunting itu sejak edukasi ibu hamil, bagaimana pola asupan gizi yang benar,” tuturnya.
Tentu harapan kita pemerintah daerah bisa mengalokasikan pemberian PMT sampai beberapa bulan ke depan, karena tentu yang kami berikan hari ini dari Halopuan itu ada kacang hijau, bubuk daun kelor.
Kenapa Bubuk Kelor, lanjut Yudha, kelor ini vitamin A nya 7 kali lebih banyak dari wortel. Kalsium nya 3 kali lebih banyak yang dikandung susu dan vitamin C nya juga 7 kali banyak daripada buah jeruk.
“Jadi berbagai komponen vitamin disini memang sangat direkomendasikan oleh FHO (organisasi pangan) di kategorikan pangan super food karena kaya gizi nya. sehingga di sini nanti ada edukasi bagaimana mengolah bubuk kelor tersebut bisa dikombinasikan, misalnya bisa menjadi puding, bubur sumsum dan lainya, sehingga nanti balita juga tidak alergi mengkonsumsi seperti itu,” pungkasnya.
Sumber: pembacaberita.com