Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumedang, Irwansyah Putra sempat menemui mahasiswa yang berunjuk rasa di depan gedung wakil rakyat itu, Rabu (13/4/2022) sore.
Irwansyah mengatakan bahwa sejatinya perwakilan mahasiswa diterima audiensi di dalam gedung.
Namun, karena gedung sedang direnovasi, sehingga dia menerima tawaran kedua, yakni tawaran untuk menemui mahasiswa di lokasi aksi.
Mahasiswa menuntut kerja DPRD untuk menyampaikan aspirasi mereka bahwa mereka menilak kenaikan harga minyak goreng, menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM), menolak kenaikan pajak (PPN) 11 persen, dan menolak presiden 3 periode.
“Apa yang menjadi tuntutan adik-adik semua, sama dengan apa yang saya rasakan. Saya tegaskan, saya mendukung tuntutan itu,” kata Irwansyah.
Dia mengatakan, DPRD selama ini telah mengawal para pemangku kebijakan untuk respons terhadap suara rakyat.
Di antaranya terkait minyak goreng, di mana DPRD telah sering berdialog dengan Pemkab Sumedang dan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mengadakan pasar minyak murah.
“Saya setuju (dengan tuntunan mahasiswa), lembaga (DPRD) juga setuju,” katanya.
Namun, Irwan mengatakan bahwa penentu kebijakan bukanlah kewenangan DPRD. Dia hanya bisa menyampaikan aspirasi itu kepada pemerintah.
“Kami akan tindak lanjuti. Jika ada yang bertanya mengapa belum tampak, itu mungkin karena belum menyeluruh,” katanya.
Ribuan mahasiswa yang berunjuk rasa di depan gedung DPRD Sumedang, Rabu (13/4/2022) duduk menghampar. Mereka lesehan di atas trotoar.
Para mahasiswa yang mengenakan beragam jas almamater itu mendengarkan orasi perwakilan tiap-tiap organisasi ekstra dan BEM kampus masing-masing.
Sumber: jabar.tribunnews.com