Dalam rangka peringatan Bulan Bung Karno, PDI Perjuangan merayakannya serempak di setiap pelosok dengan berbagai kegiatan kebudayaan.
Seperti halnya yang dilakukan DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pangandaran yang menggelar Pasanggiri Pupuh se-kabupaten tingkat pendidikan Sekolah Dasar, SLTP dan tingkat SLTA hingga mencapai 180 peserta yang didominasi oleh anak anak Sekolah Dasar dan sebagian lagi oleh anak anak SMA.
Hadir dalam kegiatan pasanggiri pupuh ini diantaranya Bupati dan Wakil Bupati, beserta Istri, Anggota DPRD Fraksi PDIP, Sekda Kabupaten Pangandaran dan Para Asisten, Para Staf Ahli serta para pejabat lingkup pemerintah Kabupaten Pangandaran.
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PDI Perjuangan, Hj Ijah Hartini mengatakan hal ini sesuai dengan konsep pemikiran Bung Karno dalam mengembangkan kepribadian kebudayaan.
Salah satu ide yang diwariskan oleh Bung Karno adalah Trisakti. Isi dari Trisakti yakni berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang kebudayaan.
Berkepribadian di bidang kebudayaan artinya setiap bangsa Indonesia harus menjaga dan melestarikan budaya bangsa.
“Ketika kebudayaan bersatu, berdaulat dan bertekad berkeinginan untuk maju, maka akan menghasilkan bangsa yang maju dengan kemandirian yang beradab, yang tidak melepaskan budaya,”paparnya.
Maka pelestarian terhadap Seni dan Budaya bangsa jangan sampai kita lupakan, namun harus kita jaga dan pelihara bersama-sama, seperti Seni Sunda Pupuh ini.
“Seni Sunda Pupuh ini turun temurun dari generasi ke generasi. Dan Seni Sunda Pupuh merupakan kekayaan milik kita bersama yang sangat berharga,”ujar H.Politisi PDI Perjuangan ini.
Sekarang banyak generasi kita melupakan Pupuh padahal pupuh adalah salah satu Seni Budaya milik urang Sunda yang harus selalu dijaga dan dilestarikan.
Dengan dasar pemikiran tersebut, maka PDI Perjuangan mengadakan pasanggiri Seni Sunda Pupuh. Sebagai upaya agar generasi tidak melupakannya.
Sumber: hasanah.id