Anggota DPRD Jabar, Dr. H. Abdy Yuhana, SH., MH. menyebut bahwa Jawa Barat memiliki potensi dalam keunikan karakteristik alam, budaya, dan buatan yang khas, yang dapat mendorong pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan potensi Desa Wisata.
“Desa-desa di Jawa Barat sangat kaya akan atraksi wisata alam, budaya, sejarah, serta nilai kearifan lokal yang dapat menjadi daya tarik wisatawan. Selain itu, dapat dikembangkan pula wisata buatan,” ujar Abdy saat menggelar Sosialisasi Perda Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2022 tentang Desa Wisata di Sumedang, 6 Desember 2023.
Abdy menyebut desa wisata dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi penduduk lokal. Melalui kegiatan pariwisata, masyarakat desa dapat terlibat dalam berbagai sektor seperti akomodasi, kuliner, kerajinan tangan, dan layanan wisata lainnya.
“Partisipasi masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata dapat dilaksanakan antara lain melalui usulan pencanangan Desa Wisata, turut serta dalam pemberdayaan Desa Wisata, dan turut serta dalam Usaha Pariwisata di Desa Wisata,” terang DPRD Jabar dapil Subang, Majalengka, Sumedang tersebut.
“Keberadaan Desa Wisata dipandang mampu memberikan efek berganda (multiplier effect), misalnya dalam bentuk mendorong upaya pelestarian alam yang akan berdampak mereduksi pemanasan global dan menggerakkan aktifitas ekonomi berbasis pedesaan dan mencegah urbanisasi masyarakat ke wilayah perkotaan,” lanjutnya.
Ketua Dewan Pembina Relawan BERDESA Ganjar Presiden ini juga menambahkan bahwa pendapatan tambahan dari sektor pariwisata dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat. Hal ini dapat tercermin dalam peningkatan akses pendidikan, kesehatan, dan fasilitas umum lainnya.
“Selain itu, Pariwisata berkelanjutan di desa dapat menciptakan kesadaran lingkungan di antara wisatawan dan masyarakat setempat. Prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan dapat menjadi nilai yang diadopsi oleh masyarakat dan pengunjung,” tegasnya.
Selain itu, pengembangan Desa Wisata juga sesuai dengan momentum kegiatan pariwisata global yang mulai mengarah pada kegiatan pariwisata alternatif, yang mengusung konsep interaksi alam, budaya dan masyarakat lokal.
“Pengembangan desa wisata yang berkelanjutan dan terencana dengan baik dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat lokal, lingkungan, dan industri pariwisata secara keseluruhan,” pungkas Abdy.
Sumber : Hasanah.id