Sukabumi- Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan minyak goreng yang terjadi beberapa waktu lalu menimbulkan kegundahan dan penolakan dari masyarakat.
Dilansir dari laman resmi PT. Pertamina Persero, Kamis (31/3) kenaikan harga pertamax menjadi Rp.12.500 berlaku di Provinsi Nanggroe Aceh Daarussalam, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur.
Meski demikian, kenaikan harga tersebut tidak berlaku untuk 24 provinsi lainnya. Harga Pertamax di sejumlah provinsi itu naik menjadi Rp12.750 – Rp13.000 per liter.
Hal ini tentunya menjadi sorotan berbagai pihak, tak terkecuali Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dr. Ribka Tjiptaning, yang secara tegas menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Menurut dia, kenaikan harga BBM dan minyak goreng akan mempersulit rakyat.
Seperti disampaikannya kepada awak media, di sela-sela acara Reses Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di RSPR Kelurahan Situmekar Kecamatan Lembursitu Kota Sukabumi, Kamis (21/4/2022)
“Dari awal saya selalu ikut kampanye Pak Jokowi ketika masih menjadi capres. Mungkin teman-teman beda pendapat, karena tidak merasakan saat mendampingi Pak Jokowi kampanye sejak periode yang pertama. Pak Jokowi janji waktu itu tidak akan menaikkan harga BBM. Saat ini saat BBM naik saya tetap pada sikapku menolak kenaikan BBM, karena mempersulit rakyat,” tegas Ribka.
Ribka berkomitmen akan terus menyuarakan apa yang menjadi aspirasi masyarakat saat ini terutama kenaikan harga BBM tersebut. Ia berjanji akan terus menyuarakannya di setiap momen dan kesempatan.
“Saya akan tetap bersuara walaupun melalui voksi 7 PDI perjuangan yang ada di Komisi VII. kemudian melalui fraksi saya terus mengingatkan bahwa terutama BBM jenis pertalite dan solar jangan dinaikkan karena sangat bersinggungan dengan rakyat. Terlebih jelang lebaran anak-anak mau sekolah, tentu ini sangat menyulitkan rakyat,” tegasnya. (*)
http://sukabumionline.net