KARAWANG , – Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Kabupaten Karawang bersama organisasi sayap partai , PC BAMUSI ( Baitul Muslimin Indonesia ) menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di aula sekretariat DPC PDI Perjuangan , Rabu Malam (26/10), tepat 29 Rabiul Awal 1444 Hijriah.
Turut hadir Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Karawang , Pipik Taufik Ismail , S.Sos., MM., Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar , H. Toto Suripto , SE., SH., MH., Sekretaris DPC , Natala Sumedha , SE.AK., Anggota DPRD Kabupaten Karawang , Rosmilah , A.Md., Ketua PC BAMUSI , Ade Abdullah , S.Pdi., Penceramah Ustadz Abdul Qohar , S.Pdi., Pengurus DPC PDI Perjuangan Karawang , Para Ketua PAC , Organisasi Sayap dan Badan Partai.
Acara maulid yang dimulai pukul 20.00 WIB mengusung tema “Meneladani Nabi Muhammad SAW dalam Mencintai Tanah Air” . Acara di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan pembacaan Sholawat Nabi.
Ketua DPC PDI Perjuangan Karawang , Pipik Taufik Ismail dalam sambutannya mengatakan peringatan Maulid Nabi tidak hanya sekedar diperingati seremonial saja melainkan juga harus menjadi refleksi untuk meneladani sifat dan perbuatan Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari.
“Sebagai umat muslim, sudah hendaknya kita semua meneladani apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, semoga kita semua bisa mendapatkan syafaat di yaumul qiyamah,” ujarnya.
Sementara itu Ade Abdullah yang merupakan Ketua PC BAMUSI Kabupaten Karawang mengingatkan akan bahaya Politik Identitas jelang kontestasi politik , Pemilu 2024.
” Politik Identitas mengancam keutuhan bangsa dan negara. Bagi indonesia itu hal yang sangat berbahaya kalau dijadikan komoditas politik karena kita sebuah negara yang berbangsa-bangsa (majemuk),” tandasnya.
Ustadz Abdul Qohar yang di daulat sebagai penceramah Peringatan Maulid ini dalam uraiannya mengatakan Istilah cinta tanah air dan nasionalisme memang belum dikenal pada masa Nabi Ibrahim AS, bahkan sampai masa Nabi Muhammad SAW pun belum dikenal. Akan tetapi, ungkapan doa yang dimunajatkan Nabi Ibrahim AS dan kerinduan Nabi Muhammad SAW pada Mekah, tidak lain adalah bukti nyata dari karakter nasionalis serta cinta tanah air.
Karakter inilah yang harus dimiliki oleh setiap warga negara, terutama kita warga negara Indonesia. Karakter ini pula yang menjadi kunci dalam mewujudkan sebuah negeri yang tayyibatun wa rabbun ghafur. Ungkap pria yang juga Wakabid BAMUSI Karawang ini.
Ustadz Abdul Qohar menambahkan , Cinta tanah air yang diajarkan oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Muhammad SAW di atas memberikan satu pelajaran berharga , bahwa cinta tanah air harus diwariskan kepada anak cucu, dari generasi ke generasi berikutnya.
” Jika Nabi saja sangat mencintai tanah airnya, lalu bagaimana dengan kita selaku umatnya? Bukankah semestinya kitapun mencintai tanah air kita, Indonesia ini?”
” Hubbul Wathon Minal Iman ‘cinta tanah air atau nasionalisme bagian dari iman.” pungkas Ustadz finalis acara DAI di Anteve tersebut.