Operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK terhadap Wali Kota Cimahi Atty Suharti beberapa waktu lalu berdampak besar terhadap Pilkada Cimahi 2017.
Peta kekuatan pasangan calon langsung berubah setelah operasi terkait gratifikasi proyek pembangunan pasar yang juga menjerat suami Atty, Itoc Tochija.
Atty yang tadinya difavoritkan memenangkan Pilkada Cimahi, kini elektabilitasnya terus merosot.
Sebaliknya, elektabilitas pasangan calon Ajay Muhammad Priatna-Ngatiyana yang diusung PDI Perjuangan mengalami peningkatan.
“Hasil survei terbaru, popularitas dan elektabilitas Ajay-Ngatiana naik, ya tinggal mempertahankannya,” kata Ketua DPD PDIP Jabar, Tb Hasanuddin di Cimahi, Senin (19/12).
Survei terbaru yang dimaksud Hasanuddin dilakukan oleh internal PDIP. Pengumpulan datanya dilakukan setelah Atty ditangkap KPK pada awal Desember lalu.
Berdasarkan survei tersebut, lanjut Hasanuddin, sebanyak 30,8 persen responden akan memilih paslon nomor urut tiga Ajay Ngatiana.
Hasil itu membuatnya cukup optimistis jago PDIP bakal keluar sebagai pemenang.
“Dari hasil survei kan sudah bagus, saya kira tinggal tunggu pelantikan,” ujar wakil ketua Komisi I DPR itu.
Lebih lanjut dia menegaskan, kedepannya tidak akan ada lagi pemerintahan dinasti di kota Cimahi.
Seandainya paslon no urut 3 menang, dia menegaskan akan mengawal jalannya pemerintahan agar tak lagi terjadi pemimpin daerah yang melakukan korupsi.
“Saat ini terakhir pemerintahan dipimpin dinasti dan wali kotanya melakukan korupsi. Kedepan tidak ada lagi kasus serupa,” tegasnya. (rmol/dil/jpnn)