PDIPERJUANGAN-JABAR.COM – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon, hingga saat ini terus bergiat melakukan perubahan konstruktif di berbagai aspek. Dari mulai penanaman kesadaran untuk menjalankan regulasi organisasi secara benar, tertib administrasi, hingga sosialisasi secara intensif implementasi spirit collective collegial. Penegasan tersebut disampaikan Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon, Edi Mustofa.
“ Muara dari hal tersebut adalah, perubahan konstruktif dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi berbagai momen politik, baik dalam skala lokal, regional maupun nasional,” ungkap Edi Mustofa. Bagi Edi, mengawal perubahan konstruktif merupakan konsekuensinya sebagai seorang pengurus partai. Meski di tataran implementatif, lanjutnya, berbagai kendala acapkali ditemukan dan cukup menghambat.
Keseriusan politisi yang mengawali karirnya sebagai Ketua Ranting Desa Gebang Mekar ini, diakui sebagai komitmen yang ia nyatakan bersama H. Mustofa, SH (Ketua DPC). Tepatnya ketika akan digelar Konfercab. Kala itu, Edi yang berposisi sebagai Ketua PAC Gebang bersama rekan-rekannya sesama Ketua PAC, mencari figur Ketua DPC. “Ya, kami memandang Pak Haji Mustofa lah orang yang tepat memimpin partai.
Hingga akhirnya kami pun membuat komitmen dengan beliau, untuk bersama-sama melakukan perubahan konstruktif” kenangnya seraya menyatakan tekadnya untuk selalu mendampingi Jimus melakukan langkah-langkah perubahan ke arah yang lebih baik. Matang Digembleng Meniti karir politik dari bawah, dari mulai menjadi Ketua Ranting, Wakil Ketua III PAC Babakan dan Ketua PAC Gebang selama tiga periode, menjadikan sosok Edi Mustofa begitu matang dalam berpolitik.
“Alhamdulillah, meniti dari bawah memberikan banyak hikmah dan pengalaman berharga,” ungkap Edi Mustofa. Saat ditanya latar belakangnya sehingga ia menjadi seorang kader idealis, Edi menjawab, ia amat terinspirasi oleh sikap dan perjuangan Bung Karno yang ia ketahui dari berbagai literatur tentang tokoh proklamator itu. “Terutama tentang ajaran kemandirian Bung Karno, wawasan kebangsaan saya terbuka. Itulah yang membuat saya begitu hormat kepada beliau (Bung Karno—red) dan keluarganya,” pungkas Edi Mustofa. ** BANG SUY
