BANDUNG,- Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Ono Surono, menyatakan pihaknya akan memfasilitasi pertemuan antara perwakilan pedagang kecil di sepanjang Jalan Cagak hingga perbatasan Subang-Bandung Barat dengan pihak PTPN I Regional 2.
Audiensi ini dilakukan menyusul keresahan para pedagang yang telah menerima dua kali surat teguran dari PTPN untuk membongkar kios mereka.
Ono Surono menjelaskan bahwa sebagian besar kios tersebut merupakan usaha kecil, seperti warung kopi dan Indomie, yang menjadi tumpuan ekonomi para pedagang.
“Mereka meminta bantuan DPRD untuk memfasilitasi agar PTPN bisa memberikan hak kepada mereka untuk tetap bisa memanfaatkan lahan PTPN, tidak dibongkar,” ujar Ono usai audiensi dengan pedagang kawasan Ciater Subang, Kamis (19/6).
Ia menambahkan, para pedagang siap menata ulang atau membangun kembali kios mereka sesuai keinginan PTPN jika memang harus dibongkar.
Menurut Ono, penertiban bangunan, khususnya yang melibatkan rakyat kecil, harus dipertimbangkan dari berbagai aspek, tidak hanya lingkungan atau estetika semata, tetapi juga aspek ekonomi.
“Kalau misalnya rakyat kecil itu dibongkar, pemerintah harus juga berpikir apa pekerjaan mereka ke depan,” tegasnya.
Ia menekankan pentingnya mencegah munculnya pengangguran dan kemiskinan baru.
Ono juga menyoroti pentingnya solusi yang komprehensif.
“Adapun misalnya apabila pemerintah ingin melakukan penataan, ingin dibangun kios-kios, ya kenapa tidak disiapkan dulu. Baru setelah itu para pedagangnya pindah ke kios yang baru,” sarannya.
Untuk mencari solusi terbaik, DPRD Jawa Barat akan mengundang seluruh pihak terkait pada Senin depan.
Pertemuan tersebut akan melibatkan perwakilan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, PTPN, Pemerintah Kabupaten Subang, dan perwakilan pedagang.
Dalam kesempatan yang sama, Ono Surono juga menyinggung beberapa masalah pedagang lainnya yang belum terselesaikan, termasuk janji relokasi bagi pedagang nanas dan pedagang di Pasteur yang kiosnya dibongkar namun belum ada kejelasan relokasi baru.
“Paling tidak mereka ini sudah menyampaikan aspirasi ke DPRD Jabar. Kami akan menindaklanjuti ini dulu,” katanya.
Fokus utama saat ini adalah nasib para pedagang kopi di sepanjang Jalan Cagak hingga Tangkuban Perahu yang menghadapi ancaman pembongkaran.
“Mereka minta kejelasan, belum mendapatkan informasi yang jelas. Makanya nanti hari Senin akan ditanyakan secara langsung, akan diskusi langkah-langkah yang baik, tapi intinya jangan sampai mereka digusur tanpa ada solusi,” pungkas Ono. (*)