Kab. Cirebon – Angka rata-rata stunting di Indonesia hingga kini masih sangat tinggi, mencapai 24% dan harus terus menjadi perhatian bersama.
Hal itu diungkapkan Anggota Komisi IV DPR RI, Ono Surono dalam Kunjungan Kerja ke Balai Desa Cibogo, Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon. Kunjungan kerja ini terkait dengan upaya penurunan angka stunting dan gizi buruk, Kamis (6/4/2023).
“Artinya 25 bayi dari 100 bayi itu dalam kondisi yang gagal tumbuh. Ini harus menjadi perhatian tentunya Indonesia kedepan harus diperkuatkan sumber daya manusia yang unggul,” ujarnya.
Dijelaskan Ono, semua stakeholder mempunyai komitmen bersama menurunkan atau bahkan menghilangkan stunting di seluruh wilayah Indonesia, termasuk juga Kabupaten Cirebon.
Sementara itu Wakil Bupati Cirebon, Hj. Wahyu Tjiptaningsih menjelaskan angka stunting tahun 2022 lalu di Kabupaten Cirebon 15.299 kasus dan kini turun menjadi 14.014 anak.
“Berbagai upaya yang kita lakukan, kita bentuk Tim TPPS Kabupaten, kecamatan sampai di desa. Program yang kita sudah lakukan pendataan orangtua, anak stunting begitu pun audit anak stunting,” kata Ayu.
Pemkab Cirebon memiliki harapan besar bahwa dalam satu tahun bisa menurunkan angka stunting 3 persen.
Pada saatnya, tutur Ayu, semua komponen harus tetap optimis di tahun 2024 bisa zero stunting.
“Walaupun saat ini kita di posisi SSGi (Survey Studi Gizi ) di angka 8 persen,” terangnya.
Ditambahkan Ayu, sesuai dari program Pemerintah Pusat harus dilakukan konvergensi antara Provinsi dengan Kabupaten/Kota supaya nanti pada tahun 2045 dapat terwujud generasi emas dan unggul.
“Mari kita songsong generasi emas tahun 2045 untuk Kabupaten maju,”