Tokoh ulama Kabupaten Bogor, Ustaz Ahmad Fauzi Makariem menegaskan, jika ada pihak yang menyebutkan PDI Perjuangan benci Islam, itu adalah hoaks.
Demikian disampaikan Ustaz Ahmad Fauzi saat menghadiri acara peringatan Nuzul Quran, oleh DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bogor, Senin (18/4/2022).
Acara itu dihadiri Pengurus Bamusi Kabupaten Bogor, Anggota DPRD Kabupaten Bogor Fraksi PDI Perjuangan, Pengurus dan kader DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bogor, pengurus PAC dapil 4, babinsa, bahbinkamtibmas dan sejumlah masyarakat setempat.
Pendiri dan pembina pondok pesantren Darul Makariem, Ustaz Ahmad Fauzi Makariem mengaku heran, selama ini banyak kelompok atau orang-orang yang anti PDI Perjuangan.
“Saya merasa heran, kok banyak pihak yang memfitnah PDI Perjuangan. Mereka menyebut PDI Perjuangan membenci Islam. Nyatanya itu adalah hoaks,” ujarnya.
Digelarnya acara berkaitan dengan Nuzulul Quran oleh PDI Perjuangan, imbuh dia, sejatinya menjadi stimulus untuk partai lain, sebelum mentah-mentah PDI Perjuangan meneelan tentang partai ini.
“Ucapan miring kepada PDI Perjuangan, tujuannya adalah tidak lain untuk menghancurkan PDI Perjuangan. Namun saya semakin yakin, dengan adanya Bamusi, menjadi under bowl, untuk menjalin sinergitas antara partai dan syiar agama islam,” tandasnya.
“Negara kita adalah negara demokrasi. Saya pikir apapun yang dilakukan, selama itu positif dan bermanfaat bagi masyarakat, syah saja untuk dilakukan,” kata Bayu.
Disinggung soal ceramah Ustaz Ahmad yang menyinggung maraknya fitnah kepada partai berlambang banteng, Bayu mengaku tidak terlalu ambil pusing. Sebab nyatana, PDI Perjuangan tetap bergandengan bersama umat Muslim dalam setiap langkah.
“Bahkan kita memiliki sayap partai istimewa, yakni Bamusi atau Baitul Muslimin Indonesia. Bamusi ini selalu bergerak dalam kegiatan keislaman, menebarkan kebaikan. Intinya kami selalu ada bersama rakyat Indonesia,” papar Bayu.
Soal fitnah bahwa PDI Perjuangan membenci Islam, Bayu mengatakan hal itu merupakan cara kotor untuk menjatuhkan PDI Perjuangan. Namun demikian, Bayu merasa yakin rakyat Indonesia cerdas dalam mencerna fitnah itu.
“Itu fitnah yang amat tidak mendasar. Biar saja masyarakat yang menilai. Saya hanya berpesan agar masyarakat tidak mudah percaya, jangan terprovokasi sehingga membuat perpecahan. Jika kita hancur, mereka akan tertawa, sebab itu tujuannya,” pungkas Bayu.
Sumber: media-indonews.com