• HOME
  • PARTAI
    • STRUKTURAL
      • DPP
      • DPD
    • AD/ART Partai
  • KABAR JABAR
  • KABAR CABANG
  • KABAR NASIONAL
  • SUARA FRAKSI
    • DPR RI
    • DPRD JABAR
    • KABUPATEN/KOTA
  • MEDIA
    • FOTO
    • VIDEO
PDI PERJUANGAN JAWA BARAT
  • HOME
  • PARTAI
    • STRUKTURAL
      • DPP
      • DPD
    • AD/ART Partai
  • KABAR JABAR
  • KABAR CABANG
  • KABAR NASIONAL
  • SUARA FRAKSI
    • DPR RI
    • DPRD JABAR
    • KABUPATEN/KOTA
  • MEDIA
    • FOTO
    • VIDEO
No Result
View All Result
  • HOME
  • PARTAI
    • STRUKTURAL
      • DPP
      • DPD
    • AD/ART Partai
  • KABAR JABAR
  • KABAR CABANG
  • KABAR NASIONAL
  • SUARA FRAKSI
    • DPR RI
    • DPRD JABAR
    • KABUPATEN/KOTA
  • MEDIA
    • FOTO
    • VIDEO
No Result
View All Result
PDI PERJUANGAN JAWA BARAT
No Result
View All Result
  • Kabar Nasional
  • KABAR JABAR
  • KABAR CABANG
  • DPRD JABAR
  • DPRD KOTA/KAB
  • DPR RI

Gelar Pagelaran Wayang Semar Lakon, Ono Surono: Perkuat Nasionalisme Melalui Budaya Daerah

by indera kusuma
01/03/2022
in DPD PDI Perjuangan Jabar, Headline, KABAR JABAR
0
7
SHARES
140
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Gelar Pagelaran Wayang Semar Lakon, Ono Surono: Perkuat Nasionalisme Melalui Budaya Daerah

Badan Kebudayaan Nasional (BKN) PDI Perjuangan Jawa Barat menggelar Pagelaran Virtual Wayang Golek Rampak Dalang Putra Giri Harja “Semar Lakon” yang digelar secara hybrid, Sabtu (26/2) malam.

Karya itu dipentaskan oleh dalang Dadan Sunandar Sunarya, Yogaswara Sunandar dan Bhatara Sena Sunarya, hiburan dari Ade Batak dan Jenong serta ditayangkan melalui akun resmi Youtube @bknppdiperjuangan.

Acara ini sendiri merupakan bagian dari rangkaian acara HUT PDI Perjuangan ke-49.

TerUpdate

Dari Cirebon, PDI Perjuangan Perkuat Basis Desa Wisata dan Ekonomi Pesisir

Dari Cirebon, PDI Perjuangan Perkuat Basis Desa Wisata dan Ekonomi Pesisir

25/10/2025
Auto Draft

Peringatan Hari Santri Nasional 2025, PDI Perjuangan Jabar Pegang Teguh 3 Pesan Penting Megawati Soekarnoputri

22/10/2025

“Alhamdulillah pagelaran wayang yang digelar PDI Perjuangan Jawa Barat ini mendapat antusias masyarakat yang cukup tinggi. Saat ditayangkan di youtube channel penontonnya mencapai 58.864,” kata Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono dalam keterangan yang diterima redaksi, Senin (28/2).

Sebelum membahas lebih jauh soal wayang, Ono mengungkapkan bahwa Indonesia sebagai negara bangsa (nation state) lahir dan berdiri berkat nasionalisme.

Sebelum berdiri formal pada tahun 1945, Indonesia belum ada.

Saat itu yang ada adalah bangsa-bangsa yang mempunyai corak budayanya masing-masing. Ketika Indonesia tegak berrdiri, bangsa – bangsa yang ada bermetamorfosis menjadi suku-suku bangsa,” kata Ono.

Menurutnya, sangat jelas bahwa Indonesia merupakan kesatuan kultural, gabungan suku-suku bangsa dengan kebudayaannya masing-masing.

Ternyata, imbuh Ono, nasionalisme itulah yang memersatukan berbagai suku bangsa menjadi satu bangsa.

Maka sesungguhnya nasionalisme Indonesia seperti kata Bung karno adalah nasionalisme yang berakar pada budaya-budaya daerah dan budaya-budaya suku bangsanya.

“Sifat keberagaman ini sepantasnya tetap terjaga, eksis bersama, tumbuh kembang bersama pula. Lenyapnya atau tertekannya satu unsur budaya tertentu akan menyebabkan sakitnya kebudayaan dan peradaban kita sebagai satu keutuhan, sebagai satu bangsa. Bhinneka ngajadi eka, ngadegna Pancasila anu jadi dasar nagara,” ujar anggota Komisi IV DPR RI ini.

Ono mengungkapkan wayang merupakan salah satu warisan budaya dari nenek moyang yang memiliki arti kata bayang, yang artinya sesungguhnya adalah bayangan atau penerawangan untuk masa yang akan datang.

Wayang dipandang sebagai suatu bahasa simbol dari hidup dan kehidupan yang lebih bersifat rohaniah daripada lahiriah.

Orang melihat wayang seperti halnya melihat kaca rias.

Jika orang melihat pagelaran wayang, yang dilihat bukan wayangnya melainkan masalah yang tersirat di dalam lakon wayang itu, yaitu diri kita
sendiri.

“Sehingga dalam bahasa Sunda menonton wayang itu ngeunteng atau ngaca diri. Posisi wayang sebagai produk kebudayaan bangsa kita, sekarang ini posisinya makin terdesak. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, baik internal maupun eksternal,” ungkapnya.

Ia menjabarkan faktor internal, antara lain, sulitnya memahami wayang bagi generasi mutakhir, sebagai akibat semakin ditinggalkannya bahasa daerah karena kecenderungan berbahasa asing dalam kehidupan sehari-hari.

Hal lain, sambungnya, adalah faktor eksternal yaitu masuknya nilai-nilai budaya dari luar yang kemudian lebih populer ketimbang wayang, seperti musik, tarian dan film.

Ono menyebut, ada pula, upaya mendelegitimasi wayang sebagai seni tuntunan hidup, penghilangan wayang dalam sejarah peradaban bangsa ini sama artinya dengan menghilangkan keluhuran peradaban bangsa warisan dari para leluhur bangsa.

“Upaya mengaburkan sejarah bahkan melenyapkan sejarah khususnya wayang adalah model penjajahan gaya baru, dengan cara menghilangkan dan memanipulasi kesadaran masyarakat. Pertanyaan yang sewajarnya muncul ialah, apakah wayang akan mampu bertahan menghadapi gempuran-gempuran dari dalam dan dari luar yang membanjir ??? Jawabannya tergantung kita. Apakah kita mau sejarah peradaban nusantara dengan produk wayangnya hilang dari bumi Indonesia atau tidak?” cetus Ono.

Ono yakin, apa yang ia rasakan sama dan sejalan dengan seluruh masyarakat Jawa Barat yang tidak ingin warisan budaya adiluhung bangsa dalam kesenian wayang itu harus hilang atau dimiliki bangsa lain.

“Inilah warisan kita semua! Ini warisan yang harus kita jaga bersama.Demi generasi berikut agar mereka tau, faham dan bangga dengan sejarah bangsanya. Mereka harus bangga terhadap pagelaran wayang yang sarat akan pitutur dan nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan. Tradisi apa pun dengan nilai adiluhung seperti apa pun, akan memudar, manakala ditinggalkan oleh masyarakat pendukungnya. Tapi hari ini kita yakinkan dalam bathin kita, kita akan jaga dan mulyakan wayang dan seni tradisi nusantara yang mulai memudar,” tegasnya.

Lebih jauh Ono mengatakan, banyak orang membicarakan wayang dari segala aspeknya, mulai dari aspek seni rupa, seni drama, seni sastra, seni musik, seni tari, maupun dari aspek filosofisnya.

Menurut Ono, semua tahu bahwa wayang memang merupakan gabungan dari berbagai jenis kesenian yang mengandung nilai luhur (adiliuhung).

Meskipun demikian wayang tidak bisa dipandang sebagai kesenian yang melulu milik kaum feodal ataupun kaum berpunya.

Sebab, lanjutnya, wayang dipentaskan secara terbuka, tanpa tiket yang harus dibeli dan seluruh lapisan masyarakat berpeluang ikut menikmatinya.

Sebab dari segi seni rupa, wayang mempunyai bobot yang tidak ringan. Dari segi sastra, wayang memiliki kecanggihan yang luar biasa.

“Dari segi seni musik, wayang memiliki harmonisasi nada bertaraf tinggi. Dari segi seni drama, wayang juga didukung oleh dramaturgi yang klasik, unik menarik. Dari segi filosofi, wayang mengandung nilai-nilai filosofis, filsafat dalam wayang juga sangat mementingkan nilai-nilai keruhanian. Kultur wayang bagaimana pun bentuknya tidak akan bisa dipahami, apalagi dinikmati, tanpa mengerti bahasanya. Dalam wayang bahasa bukan hanya sekadar pengantar, tetapi bahasa itu sendiri sudah merupakan wujud seni yang menunjukkan cita rasa peradaban tinggi,” paparnya.

Saat ini, ujar Ono, sistem pendidikan kita tidak mengacu kepada penghormatan nilai-nilai kultural, termasuk seni tradisi.

Kita, imbuhnya,tidak mempunyai ruang intelektual dari mulai pendidikan dasar untuk mengingatkan bahwa nilai-nilai tradisi itulah yang telah teruji waktu, melekat dalam cara hidup bangsa kita, dengan kandungan kearifan yang membuat kita tetap eksis mengarungi ujian zaman.

Menurutnya, eksistensi wayang bukan hanya terganggu oleh pendangkalan makna dan estetika belaka bagi masyarakat sekarang.

Tingginya kualitas seni, dalam tataran bahasa dan filosofinya, juga mempersulit pemahaman kebanyakan orang awam.

“Jadi masalah kualitatif itu juga merupakan kendala tersendiri. Sehingga peran dalang akan menentukan dan berpengaruh terhadap kualitas pentas wayang dalam masyarakatnya. Salah satu ciri khas wayang sebagai teater tradisional adalah keterbukaannya terhadap kemungkinan berimprovisasi,” tandasnya. (*)

Tags: #PDIPERJUANGAN#PDIPerjuanganJabar#SolidBergerakBadan Kebudayaan Nasional PDI PerjuanganBKNBudaya DaerahDPD PDI Perjuangan Jawa BaratKetua DPD PDI Perjuangan Jawa BaratNasionalismeOno SuronoPagelaran Wayang Semar Lakon

BeritaTerkait

Dari Cirebon, PDI Perjuangan Perkuat Basis Desa Wisata dan Ekonomi Pesisir
DPD PDI Perjuangan Jabar

Dari Cirebon, PDI Perjuangan Perkuat Basis Desa Wisata dan Ekonomi Pesisir

25/10/2025
Auto Draft
DPD PDI Perjuangan Jabar

Peringatan Hari Santri Nasional 2025, PDI Perjuangan Jabar Pegang Teguh 3 Pesan Penting Megawati Soekarnoputri

22/10/2025
Jumat Berbagi, PDI Perjuangan Jabar Bagikan Ratusan Porsi Makanan Gratis
DPD PDI Perjuangan Jabar

Jumat Berbagi, PDI Perjuangan Jabar Bagikan Ratusan Porsi Makanan Gratis

03/10/2025
Tingkatkan Kapasitas Kader, PDI Perjuangan Jabar Gelar Pelatihan MC dan Protokol
DPD PDI Perjuangan Jabar

Tingkatkan Kapasitas Kader, PDI Perjuangan Jabar Gelar Pelatihan MC dan Protokol

13/07/2025
Jalan Rusak Tak Boleh Dibiarkan, Ketua PDI Perjuangan Jabar Ono Surono Instruksikan Percepatan Perbaikan
DPD PDI Perjuangan Jabar

Jalan Rusak Tak Boleh Dibiarkan, Ketua PDI Perjuangan Jabar Ono Surono Instruksikan Percepatan Perbaikan

11/07/2025
Terlibat Kasus Intoleransi, PDI Perjuangan Jabar Usulkan Pemecatan Ketua PAC Cidahu
DPD PDI Perjuangan Jabar

Terlibat Kasus Intoleransi, PDI Perjuangan Jabar Usulkan Pemecatan Ketua PAC Cidahu

07/07/2025

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

RSS PARLEMEN

  • Hari Dokter Nasional, Nia Purnakania Sebut Momentum Optimalkan Sistem Kesehatan Indonesia 24/10/2025
  • Tuti Turimayanti Ajak Generasi Muda Berani Terlibat dalam Kehidupan Berpolitik 24/10/2025
  • DPRD Jabar Nia Purnakania Ajak Masyarakat Optimalkan Peran dalam Wujudkan Ketahanan Pangan 24/10/2025

Berita Terbaru

Dari Cirebon, PDI Perjuangan Perkuat Basis Desa Wisata dan Ekonomi Pesisir

Dari Cirebon, PDI Perjuangan Perkuat Basis Desa Wisata dan Ekonomi Pesisir

25/10/2025
Auto Draft

Peringatan Hari Santri Nasional 2025, PDI Perjuangan Jabar Pegang Teguh 3 Pesan Penting Megawati Soekarnoputri

22/10/2025
Jumat Berbagi, PDI Perjuangan Jabar Bagikan Ratusan Porsi Makanan Gratis

Jumat Berbagi, PDI Perjuangan Jabar Bagikan Ratusan Porsi Makanan Gratis

03/10/2025
DPRD Jabar Diah Fitri Sebut Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Harus Edukatif dan Ramah Anak

DPRD Jabar Diah Fitri Sebut Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Harus Edukatif dan Ramah Anak

16/07/2025
DPRD Jabar Diah Fitri Dorong Optimalisasi Pendataan Administrasi Kependudukan untuk Wujudkan Kesejahteraan Rakyat

DPRD Jabar Diah Fitri Dorong Optimalisasi Pendataan Administrasi Kependudukan untuk Wujudkan Kesejahteraan Rakyat

14/07/2025
  • HOME
  • PARTAI
  • KABAR JABAR
  • KABAR CABANG
  • KABAR NASIONAL
  • SUARA FRAKSI
  • MEDIA

MFCTeam - PDI Perjuangan Jawa Barat © 2021

No Result
View All Result
  • HOME
  • PARTAI
    • STRUKTURAL
      • DPP
      • DPD
    • AD/ART Partai
  • KABAR JABAR
  • KABAR CABANG
  • KABAR NASIONAL
  • SUARA FRAKSI
    • DPR RI
    • DPRD JABAR
    • KABUPATEN/KOTA
  • MEDIA
    • FOTO
    • VIDEO

MFCTeam - PDI Perjuangan Jawa Barat © 2021