Menurunnya kasus Covid-19 dimasa penerapan PPKM level 3 di Kota Cimahi, Pelaksana Tugas (Plt.) Wali Kota Cimahi Letkol Inf. (Purn.) Ngatiyana melakukan peninjauan langsung pelaksanaan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SMPN 1 Cimahi, Senin (06/09/2021).
Dalam kunjungan tersebut Ngatiyana melihat dan mengecek langsung bagaimana kesiapan sekolah dalam menerapkan protokol kesehatan pada uji coba pembelajaran tatap muka, seperti mengecek daftar periksa dan sarana prasarana pendukung lainnya.
Salah satu yang menjadi faktor pertimbangan diberikannya izin pembelajaran tatap muka oleh pemerintah daerah pada penerapan PPKM level 3 adalah kesiapan satuan pendidikan sesuai dengan daftar periksa.
“Sederet persiapan wajib dipenuhi oleh satuan pendidikan, antara lain sarana cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, toilet bersih, disinfektan, adanya akses fasilitas pelayanan kesehatan, kesiapan penerapan wajib masker, pengecekan suhu tubuh dengan thermogun, memiliki pemetaan warga satuan pendidikan,”ujar Ngatiyana disela kunjungannya ke SMPN 1, Senin (6/9/2021)
Selain itu juga, Ngatiyana mengatakan adanya persetujuan dari komite sekolah/ perwakilan orang tua siswa juga turut menjadi tugas bagi satuan pendidikan bersama pemerintah daerah yang harus dirampungkan ketika akan menggelar pembelajaran tatap muka.
“Hal ini imaksudkan untuk menjamin kesehatan serta keselamatan seluruh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, serta masyarakat,”ujarnya.
Protokol yang wajib diterapkan oleh sekolah pada uji coba PTM antara lain meliputi menjaga jarak minimal 1,5 meter; membatasi jumlah peserta didik di dalam kelas yakni sebanyak 18 orang/33% pendidikan dasar dan menengah; jadwal belajar dengan sistem shifting (bergiliran); menggunakan masker; mencuci tangan memakai sabun / menggunakan hand sanitizer; menerapkan etika batuk dan bersin; arus dalam kondisi sehat, tidak diperbolehkan istirahat di luar kelas / ke kantin; tidak diperbolehkan melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler atau kegiatan selain KBM;
“Hari ini saya melaksanakan peninjauan langsung tentang pelaksanaan PTM atau yang berada di SMPN 1 Cimahi Kota Cimahi. Saya melihat tiap tiap ruangannya, kapasitas, jarak antara siswa dengan siswa sudah memenuhi syarat. Kemudian sistem pembelajarannya dengan shif (bergiliran),”ujarnya.
Lanjut Ngatiyana memaparkan sebenarnya kalo persyaratan sekolahnya menurut saya sudah bagus, baik rute dari masuk dan rute keluarnya. Tempat cuci tangan sebelum masuk kelas ada, hand sanitizernya juga ada.
“Saya cek anak-anak membawa bekal makanan karena pembelajaran ini dimulai jam 07.00 sd pukul 11.00 WIB, ini kita anjurkan karena disekolah tidak ada kantin. Sistem pembelajarannya juga ada yang belajar melalui daring/zoom, jadi 33 % masuk kelas yang lain daring kemudian besok bergantian,”paparnya.
“hari ini ada 24 kelas yang tatap muka kemudian besok bergantian lagi. PTM ini berjalan setiap hari Senin, Rabu dan Jum,at… mudah mudahan uji coba pembelajaran ini dapat berjalan dan berhasil dengan baik ” tambah Ngatiyana.
Ngatiyana menjelaskan jika dalam uji coba pembelajaran tatap muka di tingkat SMP dan tingkat TK menimbulkan peningkatan kasus covid di Kota Cimahi maka uji coba ini akan dihentikan dan dievaluasi kembali.
“Tingkat SMP yang seluruhnya ada 44 sekolah dengan kapasitas siswa yang masuk sebanyak 33%. Kemudian tingkat TK ada 212 sekolah dengan kapasitas hanya 5 siswa ternyata berdampak tidak baik terutama pada peningkatan kasus Covid-19 di Cimahi maka uji coba pembelajaran tatap muka akan kita hentikan dan kita evaluasi lagi, baiknya seperti apa?,”pungkasnya.
Sumber: hasanah.id